TRIBUN-MEDAN-WIKI: Averiana Barus, Penyanyi Medan yang Rilis Single Baru
Averiana Barus merupakan pelantun lagu daerah Karo di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Laporan Reporter Tribun Medan/Aqmarul Akhyar
TRIBUN-MEDAN-WIKI.com – Averiana Barus merupakan pelantun lagu daerah Karo di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Pelantun lagu Karo yang lagi populer di Kota Medan ini, lahir di Delitua, Kabupaten Deliserdang, pada 29 Maret 1987.
Kini Averiana Barus mengeluarkan single lagu baru yang bertajuk Beluh Nami-nami di channel YouTube-nya, “Averiana Barus” pada hari Rabu (12/2/2020).
Lagu tersebut merupakan lagu ciptaan pertama Averiana, selama berkiprah di dunia musik Sumatera Utara.
Tak hanya pandai bernyanyi dan piawai dalam menciptakan lagu, Averiana Barus juga merupakan penggiat budaya tradisional Karo, yakni melestarikan kain tenun atau uis.
Oleh karena itu, Ia mendirikan Rumah Uis yang terletak di Jalan Jamin Ginting, Nomor 252, Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.
Kehidupan Awal
Averiana Barus lahir dari pasangan Kanton Barus dan Florida Ginting. Dia merupakan anak keempat dari empat bersaudara.
Mengemban pendidikian dari TK sampai SLTP di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, bersekolah di SD 1 Sukanalu, dan SLTP Maria Goretti Kabanjahe, hal ini karena Ayahnya merupakan seorang pengusaha kebun Jeruk di desa tersebut.
Sementara pada tahun 2001 kedua orangtuanya memutuskan pindah ke Kota Bandung. Pindah ke kota yang terkenal dengan sebutan kota kembang dikarenaka kedua orangtuanya menginginkan pendidikan yang terbaik untuknya dan tiga saudaranya.
Namun, sebelum Evariana menginjak kota kembang, ketiga saudaranya sudah lebih awal mengemban pendidikan di kotatersebut. Hal ini juga yang membuat kedua orangtuanya untuk membulatkan tekad pindah ke kota tersebut.
Saat memulai bersekolah di SMU Sumatera 40 Kota Bandung, Averiana Barus mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Wajar saja, karena Averiana merupakan anak perempuan yang berdarah Karo, sementara temana-teman sekolah barunya hampir rata bersuku Sunda.
Ia bahkan sempat mengalami diskriminasi dan bully ketika berinteraksi dengan teman barunya di SMU Sumatera 40 Bandung.
Kejadian tersebut karena logat dan gaya fashion Averiana dengan teman-teman SMU-nya berbeda. Averiana dengan logat Karonya dan masih bergaya serta berpenampilan lugu.
