Polisi Tembak Pembunuh Guru
Pembunuh Guru SD Stabat Kerap Berpindah Tempat, Akhirnya Ditembak Mati di Riau
Pembunuh Guru SD Stabat Kerap Berpindah-pindah Tempat, Akhirnya Ditembak Mati di Riau
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Pembunuh Guru SD Kerap Berpindah-pindah Tempat, Akhirnya Ditembak Mati di Riau
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Buron selama 17 bulan, tersangka Ganda Winata alias Gandrung sang pelaku pembunuhan berencana Muhammad terhadap Yusuf (34) guru sekolah dasar (SD) asal Stabat, ternyata kerap berpindah-pindah.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengatakan bahwa pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan terpaksa ditembak mati di daerah Kecamatan Sei Kijang, Riau.
"Pada tanggal 23 Februari 2020 kita berhasil tangkap, pada 3 bulan terakhir kita lacak makin dapat titik terang. Dan pada 1 bulan terakhir makin intens, kemudian sudah dapat dua minggu tim bergerak," jelasnya saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Medan, Selasa (25/2/2020).
Isir menjelaskan, pelaku langsung melarikan diri ke Pekanbaru, Riau, setelah membunuh korban pada 14 September 2020.
"Dia langsung ke Pekan Baru tapi kita tidak bisa memastikan, dan setelah beberapa waktu ini dapat terlacak sehingga ketika sudah positif berada di sana (Riau), tim bergerak langsung ke sana," tegasnya.
Diketahui Ganda Winata alias Gandrung, warga Desa Ara Condong, Stabat, Langkat, ditembak mati aparat kepolisian.
Gandrung merupakan eksekutor pembunuhan berencana terhadap seorang guru SD di Stabat.
Gandrung tak beraksi sendirian. Istri korban, Chory Kumulia Dewi alias Chory alias Dewi, juga terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Adapun Chory, yang menjadi otak pembunuhan berencana, sudah dibekuk pihak kepolisian pada 19 September 2018 silam.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak membenarkan bahwa antara pelaku Gandrung dan istri korban memiliki hubungan spesial.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak membenarkan bahwa antara pelaku Gandrung dan istri korban memiliki hubungan spesial.
"Hasil penyelidikan kita, antara pelaku yang ditembak mati dengan istri korban, Chory memiliki hubungan spesial.
Namun ia tak mengakuinya," jelasnya saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Selasa (25/2/2020).
Ia juga membeberkan motif lainnya yakni Chory tidak terima karena tidak dinafkahi dan diancam akan diceraikan.