Tahun Lalu Gagal, PBSI Sumut Dorong Atletnya Berpretasi di Daihatsu Astec Open 2020

Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumatera Utara menargetkan prestasi lebih baik di Daihatsu Astec Open

TRIBUN MEDAN/CHANDRA
Dua pebulutangkis saat bertanding di arena Daihatsu Astec Open (DAO) 2020 yang dihelat di Gedung PBSI Sumut, Jalan Willem Iskandar Pasar V, Selasa (25/2/2020) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Setelah gagal menembus babak final pada gelaran Daihatsu Astec Open (DAO) 2019 lalu, Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumatera Utara menargetkan prestasi lebih baik tahun ini.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum PBSI Sumut, Suripno Ngadimin. Pasalnya tahun lalu atlet asal Sumut hanya mampu mencapai babak semifinal untuk kategori usia dini. Sedangkan yang lainnya berguguran satu per satu di tiap babak.

"Tentu kami berharap prestasi tahun ini lebih baik. Kekalahan tahun yang lalu jadi pelajaran tahun ini. Mulai kita bangkit," ujarnya, Selasa (25/2/2020).

Suripno mengakui bahwa tahun ini status Daihatsu Astec Open 2020 di Sumut turun dari level internasional ke nasional (sirnas B). Namun penurunan level itu dilakukan untuk meningkatkan animo peserta.

Dia mengatakan, jika level DAO Sumut tahun ini tetap internasional maka ditakutkan akan jumlah peserta akan menurun. Hal ini dikarenakan peserta dari Sumut masih belum mampu bersaing dengan peserta dari klub-klub asal pulau Jawa hingga luar negeri. Selain itu, mental sebagian atlet Sumut juga dinilai masih kalah kuat. Persoalan mental bertanding ini turut membuat minimnya atlet yang akan mendaftar jika kejuaraan DAO tahun ini berlevel internasional.

"Kemarin Bu Mimi (panitia DAO pusat) mengkritik keras saya. Tahun lalu kita buat bertaraf internasional, kurang peminatnya dari lokal (Sumut), sebab tahun lalu peserta dari Indonesia hanya 300-an dan sisanya dari luar negeri (meski total seluruhnya jadi 500-an peserta). Makanya tahun ini dibuat (taraf) nasional saja tapi peserta (lokal) sampai 500-an," terangnya.

Meski berlevel sirkuit nasional B, Suripno tetap mendorong atlet Sumut untuk bisa berprestsi. Dia ingin atlet Sumut bisa mendominasi. Diharapkan mental bertanding dan percaya diri atlet Sumut akan lebih meningkat. Dengan demikian untuk tahun berikutnya bisa kembali bersaing dengan atlet luar negeri.

Tiket Event Daihatsu Astec Open Gratis, Pengurus PBSI Sumut Ajak Warga Medan Nonton Ramai-ramai

"Karena pemain Sumut ini mental masih kurang. Hadapi dari Jawa saja sudah takut, apalagi dari luar negeri. Saya tanya balik ke atlet, betul gak seperti itu, jawab mereka tidak. Kalau gitu kita harus bangkit mulai hari ini. Maka dari itu even tahun lalu jadi pelajaran. Barometer keberhasilan tak hanya dari peringkat, tapi dari semangat, percaya diri dan doa. Kalau semangat pasti mentalnya kuat," harapnya.

Sementara itu, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian turut mengapresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan Pengprov PBSI Sumut, terutama Ketua Umum, Suripno Ngadimin, dalam membenahi komplek GOR PBSI Sumut. Menurutnya sebagai ketua pengprov cabor diharapkan juga harus berani mengorbankan waktu, tenaga dan juga materi demi pembinaan dan prestasi atlet.

"Kami sangat berterimakasih kepada Pak Suripno Ngadimin yang begitu besar sumbangsihnya. Tidak hanya waktu, tenaga dan pikiran, beliau juga mau berkorban dari pendanaan untuk melakukan renovasi GOR dan mes (komplek PBSI Sumut). Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa komplek ini punya Pemprov dan beliau sudah melakukan banyak perubahan," ucapnya.(can/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved