Hari Ketiga Aksi Pekerja PD Pasar, Pasang Tenda di Depan Bank Mandiri, Tuntut Pencairan Gaji

T R I B U N-MEDAN.com - Hari ketiga pegawai PD Pasar  masih terlihat di depan Kantor Bank Mandiri Cabang Pulau Pinang, Rabu (25/2/2020).  

Terlihat kompak menggunakan seragam putih hitam, para pegawai masih menunggu kejelasan pencairan gaji, BPJS, serta sejumlah biaya operasional PD Pasar.. . 

Sejumlah tenda biru juga masih terpasang di depan bank, mereka mengaku sedang menunggu surat dari walikota agar bank mandiri dapat mencairkan sejumlah dana tersebut.

• Guyur Rp 3,3 Triliun, Menteri Sri Mulyani Minta Pemda Tak Tarik Pajak Hotel dan Restoran

"Sudah ada perwakilan kita di sana, ini kami lagi nunggu, sebentar lagi datang kok. Kabarnya udah diteken," tutur seorang Staf PD Pasar, Khairul Ashar Daulay, Rabu (26/2/2020).

Sebelumnya pihak Bank Mandiri berjanji akan mengeluarkan gaji tersebut, apabila kedepannya tidak ada pihak manapun yang menuntut mereka.

"Permintaan dari Bank Mandiri kan ada surat dari pemerintah kota yang menyatakan bahwasanya apabila mereka mengeluarkan uang PD pasar, pihak Bank Mandiri dilepaskan secara tuntutan oleh pihak manapun. Kalau nanti sudah datang suratnya kami pasti bubar," katanya.

• Kapolres Jenguk 6 Anak Yatim Piatu, Gedong Si Bungsu Berusia 1 Bulan, Beri Dukungan Moril ke Kakek

Ia mengaku semalam listrik di petisah juga sudah dicabut PLN karena tidak dibayar bulan Januari, sehingga sistem berjalan juga tidak normal.

Apabila hal tersebut berlanjut katanya kemungkinan besar pusat pasar juga akan terganggu.

• Lumpuh 17 Tahun, Pria Ini Hanya Bisa Diam di Kasur, Namun Bisa Hidup Mandiri dengan Chanel YouTube

"Di Petisah pada hari ini kutipan tidak normal, apabila berlanjut kemungkinan besar pusat pasar akan ditutup. Kalau pusat pasar ditutup perekonomian kami lumpuh," katanya.

• Puluhan Pegawai PD Pasar Bertahan di Depan Bank Mandiri, Berharap Gaji Cair Hari Ini

Para pegawai mengaku kecewa sebab dikarenakan konflik yang ada mereka merasa dikorbankan.

"Seharusnya kalaupun ada permasalahan dengan pemerintah kota jangan ke nasabah. Gaji gak boleh ditahan lah, iuran BPJS, operasional Sampek pegawai kami yang tak bisa cuci darah sehingga ia mengeluarkan biaya sendiri," katanya.

(cr21/t r i b u n-medan.com)