Pembunuhan Sadis

Ayah dari Balita yang Dibunuh Siswi SMP Mengungkapkan Trauma Ini tatkala Melihat Rumah Pelaku

Kartono masih ingat betul bagaimana APA (6), putri kecilnya dihabisi dengan sadis oleh NF (15), gadis SMP yang merupakan tetangganya sendiri.

YouTube KOMPASTV
Ayah dari Balita yang Dibunuh Siswi SMP Mengungkapkan Trauma Ini tatkala Melihat Rumah Pelaku 

Ayah dari Balita yang Dibunuh Siswi SMP Mengungkapkan Trauma Ini tatkala Melihat Rumah Pelaku

Kartono masih ingat betul bagaimana APA (6), putri kecilnya dihabisi dengan sadis oleh NF (15), gadis SMP yang merupakan tetangganya sendiri.

TRIBUN-MEDAN.com - Luka mendalam masih dirasakan di hati Kartono.

Ia masih ingat betul bagaimana APA (6), putri kecilnya dihabisi dengan sadis oleh NF (15), gadis SMP yang merupakan tetangganya sendiri.

Kartono pun mengakui hingga kini ia tak ingin melihat kediaman pelaku.

Pelaku pembunuhan remaja 15 tahun (NF) pada seorang balita 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat mengaku kepada polisi bahwa ia menyayangi binatang.
Pelaku pembunuhan remaja 15 tahun (NF) pada seorang balita 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat mengaku kepada polisi bahwa ia menyayangi binatang. (YouTube Tribunnews Bogor/Youtube Metrotv news)

Rasa khawatir masih ia rasakan tiap kali melihat tempat yang menjadi saksi bisu kepergian anaknya tersebut.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Minggu (8/3/2020), awalnya Kartono menceritakan tujuannya datang ke Polres Jakarta Pusat.

"Saya ke polres mau minta keterangan penyidikan pelaku dan sampai sekarang belum ada jawaban," katanya.

Ia sudah tak sabar menunggu hasil dari penyidikan polisi terkait pelaku maupun hasil visum anaknya.

"Yang saya dapatkan itu polisi meminta saya untuk menunggu, makanya belum dapat informasi penyidikan ini," kata Kartono didampingi istrinya.

"Saya ingin polisi buru-buru bergerak cepat, supaya saya mendapat hasil penyidikan, supaya saya tahu."

Keseharian Pelaku

Kartono juga menyinggung sekilas soal perilaku NF dalam kehidupan sehari-harinya.

Ia hanya menilai NF sebagai gadis yang kurang bergaul dan pendiam.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI/ Facebook)

Tak terbesit di benaknya, bahwa gadis yang masih duduk di bangku SMP itu mampu melakukan pembunuhan sadis.

"Kesehariannya kan anak saya main di situ, jadi seperti biasa aja, saya juga tidak menyangka, tidak menduga kalau pelaku melakukan hal seperti itu, yaitu membunuh," kata Kartono.

"Dia (pelaku) tuh kurang bergaul aja, ga pernah melihat dia bergaul sama lingkungan, bercengkrama sama lingkungan gak pernah. Yang saya tahu dia itu kalau di rumah ya di dalam rumah, kalau keluar ya kegiatan sendiri, kegiatan sekolah."

Kartono juga tidak pernah mengetahui soal hobi NF yang gemar menonton film-film horor yang penuh aksi pembunuhan.

"Tidak ada kecurigaan, saya juga tidak curiga sama sekali, saya tidak tahu pribadinya dia. Saya tidak pernah tahu kalau dia suka menonton itu, tidak pernah ada yang bilang ke saya," ujarnya.

Ibu Korban Tanggapi soal Film Horor

Istri Kartono kemudian memberikan penjelasannya soal film favorit NF.

Ia mengakui anaknya pernah diajak untuk menonton film horor tersebut bersama pelaku.

"Cuma hanya sering nonton aja sih, film setan. Udah itu doang," kata ibu korban.

"Cuma bilang dia tuh suka nonton film-film (horor) itu, karena anak saya juga pernah nonton bareng," tambahnya.

Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik NF (15), ABG perempuan yang membunuh APA (6), teman adiknya di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (Inset) Film Chucky dan Slender Man, film horor yang suka ditonton NF.
Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik NF (15), ABG perempuan yang membunuh APA (6), teman adiknya di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (Inset) Film Chucky dan Slender Man, film horor yang suka ditonton NF. (TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)

Setelah itu Kartono menjelaskan adanya permintaan maaf dari ibu tiri pelaku.

"Ada permintaan maaf dari ibu tiri pelaku tapi by phone (lewat telepon), minta maaf yang sebesar-besarnya."

Kartono juga kembali mengungkapkan harapannya, ia ingin kasus pembunuhan anaknya dapat segera terungkap.

"Saya ingin polisi cepat-cepat bekerja keras, pengen tahu hasilnya, pengen cepat selesai," katanya.

Terkahir, Kartono mencurahkan perasaannya soal tempat tinggal pelaku, yang juga jadi tempat APA menghembuskan nafas terakhirnya.

Ia berharap tak pernah lagi melihat tempat hilangnya nyawa APA.

"Khawatir, sangat khawatir saya, saya kalau melihat TKP jadi teringat terus, kalau bisa sih tidak ada di situ," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)

#Ayah dari Balita yang Dibunuh Siswi SMP Mengungkapkan Trauma Ini tatkala Melihat Rumah Pelaku

Artikel Ini Sudah Tayang di Tribun Wow dengan Judul Anaknya Dibunuh dengan Sadis, Ayah Korban Akui Trauma Lihat Rumah Pelaku: Jadi Teringat Terus

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved