Bukan Cuma Budi Karya, Inilah Daftar Pejabat Negara Dunia yang Positif Terjangkit Virus Corona
Kepastian Menhub Budi positif corona disampaikan dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Bukan Cuma Budi Karya, Inilah Daftar Pejabat Negara Dunia yang Positif Terjangkit Virus Corona
TRIBUN-MEDAN.com - Kasus virus corona di Indonesia dilaporkan menjadi 96 kasus pada Sabtu (14/3/2020). Melonjak dari hari sebelumnya yang didata sebanyak 69 kasus.
Dari 96 kasus tersebut terdapat pejabat pemerintah yang juga terinfeksi virus corona yaitu Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
Budi diidentifikasi sebagai pasien kasus ke-76 virus corona di Indonesia.
Kepastian Menhub Budi positif corona disampaikan dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang ikut dalam jumpa pers itu mengkonfirmasi bahwa pejabat yang dimaksud adalah Budi Karya.
"Atas izin keluarga yang disampaikan oleh kepala RS tadi adalah Pak Menhub," kata Pratikno. seperti dikutip dari Kompas.com (14/3/2020).
Budi bukan satu-satunya pejabat negara yang terinfeksi virus corona. Sebelumnya ada Menteri Dalam Negeri Australia Petter Dutton.
Menteri Dalam Negeri Australia Petter Dutton
Dutton menyebut telah terkonfirmasi positif virus corona setelah bangun tidur dengan suhu badan tinggi dan sakit tenggorokan pada jumat (13/3/2020).
Sementara itu juru bicaranya mengatakan, Dutton sebelumnya melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison dan anggota kabinet lain selama beberapa jam di Sydney, Selasa (10/3/2020).
Minggu sebelumnya Dutton berada di Washington dan bertemu Jaksa Agung AS, William Barr dan anak perempuan Donald Trump, Ivanka Trump.
Sebelumnya sejumlah pejabat negara dari berbagai negara juga diketahui turut terinfeksi virus coronya penyebab Covid-19.
Pejabat negara lain
Antara lain Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries, Kepala Staf Militer Italia Salvatore Farina, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar, Menteri Perindustrian Iran Reza Rahmani dan Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi.
Jumlah itu masih bisa ditambah dengan Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Mohammad Mirmohammad, Penasihat Menteri Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam, dan Menteri Kebudayaan Perancis Franck Riester.
Virus corona penyebab Covid-19 hingga saat ini telah menginfeksi 145.267 orang di seluruh dunia, sebanyak 5.530 orang meninggal dunia. Namun, sekitar 70.000 pasien virus corona dapat disembuhkan.
Tak hanya itu, penutupan kota di hampir 40 negara menjadikan sekitar 400 juta pelajar di negara terdampak corona harus belajar dari rumah.
Mantan Presiden Iran Ahmadinejad: Virus Corona Adalah 'Perang Biologis', Minta PBB Menginvestigasi
Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad merilis surat terbuka kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengenai virus corona.
Dalam surat yang diunggahnya di Twitter, Ahmadinejad menyatakan bahwa corona adalah "perang biologis", dan meminta badan PBB itu menginvestigasi laboratorium yang bertanggung jawab.
Mahmoud Ahmadinejad sama sekali tidak menyertakan bukti klaimnya di surat terbuka kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dilansir Newsweek Rabu (11/3/2020), mantan Presiden Iran berusia 63 tahun itu menyembulkan teori konspirasi bahwa virus corona merupakan senjata biologis.
Berbagai klaim muncul ketika virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu mulai merebak di Wuhan, China, pada Desember tahun lalu.
Salah satu yang paling terkenal adalah anggapan bahwa patogen itu adalah buatan laboratorium militer China yang berlokasi di Wuhan.
Teori konspirasi lain yang muncul adalah fakta bahwa Iran dan China mengalami dampak besar karena virus adalah plot dari Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data yang dipaparkan Center for Systems Science and Engineering Universitas John Hopkins, terdapat 9.000 kasus innfeksi di Iran.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.959 di antaranya berhasil sembuh. Meski begitu, 354 orang dilaporkan meninggal karena SARS-Cov-2.
Dalam kicauannya sembari mengunggah surat kepada Tedros, Ahmadinejad memuji WHO yang terus berkomitmen memelihara umat manusia.
Politisi yang pernah berkuasa sejak 2005 hingga 2013 itu mengakui, sejumlah negara tidak bertindak cukup cepat yang berakibat virus itu mewabah.
Namun, dia menyebut bahwa pembawa virus tersebut adalah laboratorium yang tidak diketahui. "Pihak yang bertanggung jawab menyebabkan perang biologis ini tak boleh dikesampingkan," katanya.
Ahmadinejad kemudian mendesak WHO untuk mengientifikasi laboratorium yang memproduksi sekaligus menyebarkannya, termasuk kelompok yang mendukung "senjata biologis ini".
Dia menuturkan, diperlukan penyebaran informasi yang tidak memihak mengenai para pelaku yang menyebarkan virus ini demi mengendalikan wabah.
"Saya tak ragu berkata mobilisasi publik dari pemerintah negara isa mengisolasi penjahatnya, dan melindungi manusia dari penyakit ini," jelasnya.
WHO pada Rabu mengumumkan virus corona sebagai pandemi global, yang artinya patogen itu sudah menyebar ke berbagai tempat di seluruh dunia.
Kalim Temukan Obat
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan bahwa pengujian obat virus corona pada pasien dengan kasus parah telah menunjukkan hasil positif.
Dikutip dari Teheran Times, obat imunomodulator yang disebut "Actemra" yang diujikan pasien di rumah sakit Isfahan tersebut mampu meredakan sebagian gejala pada pasien.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpur pada Rabu (11/3/2020).
Pada uji coba pertama, mereka mendapati gejala virus telah menurun dalam waktu 48 jam setelah mengonsumsi Actemra.
Kendati demikian, Jahanpour menyebut terlalu dini untuk membuat kesimpulan.
Selama beberapa hari mendatang, uji coba akan terus dilanjutkan pada pasien lain dengan diagnosis dokter.
Daftar obat nasional
Jika obat itu benar-benar efektif, maka pemerintah berencana akan memasukkannya ke dalam daftar obat nasional.
Menurut Jahanpur, obat yang sama juga telah menunjukkan hasil positif pada beberapa kasus virus corona dengan gejala parah di China.
Ia juga membahas dua obat biosimiliar lain yang diproduksi Iran, yaitu interferon alfa dan interferon beta.
Akan tetapi, dua obat itu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai kefektifannya.
Pada Kamis (12/3/2020), Iran melaporkan 75 kematian baru akibat virus corona dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus kematian menjadi 429.
"Kami telah mengidentifikasi 1.075 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Artinya, ada 10.075 orang yang terinfeksi di negeri ini. Korban meninggal mencapai 429," kata Jahanpur kepada televisi pemerintah, dilansir dari Reuters (13/3/2020).
Meminta dana darurat
Iran juga telah meminta dana darurat sebesar 5 miliar dollar AS kepada IMF guna memerangi wabah tersebut.
Virus corona di Iran telah menginfeksi sejumlah pejabat senior, politisi, ulama, dan anggota Pengawal Revolusi di Iran.
Kantor berita semi resmi Iran Tasnim melaporkan Ali Akbar Velayati, seorang penasihat Ayatollah Ali Khamenei juga terinfeksi virus corona.
Setidaknya tujuh pejabat dan politisi telah tewas sejak 19 Februari, ketika Iran mengumumkan infeksi pertama dan dua kematian akibat virus.
Meski tengah menginfeksi lebih dari 10.000 ribu warganya, Iran sejauh ini belum menerapkan penguncian kota.
Pemerintah hanya menutup sekolah dan universitas, menangguhkan acara keagamaan dan olahraga di seluruh negeri untuk menahan laju virus.
(Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin/Luthfia Ayu Azanella | Editor : Krisiandi)
#Bukan Cuma Budi Karya, Inilah Daftar Pejabat Negara Dunia yang Positif Terjangkit Virus Corona
Artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com dengan Judul Selain Budi Karya Sumadi, Ini Pejabat Negara di Dunia yang Positif Virus Corona dan: Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Sebut Virus Corona Bagian dari "Perang Biologis" serta: Iran Klaim Temukan Obat Virus Corona, Mampu Turunkan Gejala dalam 48 Jam