Kampus USU Terapkan Kuliah Online, Rektor Sebut Virus Corona Semakin Merebak
Universitas Sumatera Utara mengaminkan imbauan Presiden Joko Widodo yang meminta perkuliahan menggunakan sistem online.
Penulis: Liska Rahayu |
Kampus USU Terapkan Kuliah Online, Rektor Sebut Virus Corona Semakin Merebak
Universitas Sumatera Utara mengaminkan imbauan Presiden Joko Widodo yang meminta perkuliahan menggunakan sistem online. Artinya, tidak tatap muka, sehingga terhitung Selasa (17/3/2020), seluruh mahasiswa USU tidak lagi belajar di ruang kelas.
TRIBUN-MEDAN.com - Rektor Universitas Sumatera Utara, Runtung Sitepu mengatakan, terhitung Selasa (17/3/2020), proses perkuliahan tidak lagi tatap muka. Sehingga, mahasiswa akan belajar secara daring alias online.
Penerapan sistem online ini dilakukan karena sudah adanya instruksi Presiden mengenai sekolah-sekolah dan kampus harus diliburkan sebab pandemi virus Corona semakin tinggi.
"Kuliah jalan terus, tapi melalui internet atau daring (online). Besok (Senin 16/3/2020) akan kita rapat koordinasi di kampus, tapi saya sudah merencanakan langsung selesai rapat besok akan dikeluarkan surat edaran rektor dan berlaku mulai Selasa (17/3/2020)," ujar Rektor USU Prof Runtung Sitepu, Minggu (15/3/2020).
• Kasus Baru Corona Melonjak di Jakarta, Anies Usul Jakarta Di-Lockdown, Tunda Resepsi Pernikahan
Ia mengatakan, kebijakan perkuliahan melalui sistem daring ini akan berlangsung sampai ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai perkembangan virus Covid-19.
"Selasa (17/3/2020) sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Teman kita di UI kan mereka bilang sampai selesai semester ini, tapi kita tidak menggunakan itu. Jadi sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," ujarnya.
Runtung melanjutkan, jika ada pemberitahuan dari pemerintah terkait virus Covid-19 dalam 1 bulan ini virus tersebut bisa diatasi, maka kebijakan perkuliahan sistem daring akan diubah kembali.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua kepala daerah untuk membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa.
Perintah itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/63/2020).
"Sebagai negara besar dan negara kepulauan tingkat penyebaran covid 19 ini derajatnya bervariasi antara daerah yang satu dengan yang lain.
Oleh karena itu saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, walikota untuk terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar medis untuk menelaah situasi yang ada," kata Jokowi.
• Cara Terhindar dari Virus Corona, Mengisolasi di Rumah Kecuali Dapat Perawatan Medis
"Kemudian juga terus berkonsultasi dengan BNPB untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana nonalam. Membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa," imbuh Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu meminta seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan tak panik.
Jokowi juga meminta masyarakat tetap produktif.
"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah, Ini lah saatnya kerja bersama-sama saling tolong menolong dan gotong royong, kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah ini cepat selesai," kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah daerah diminta untuk mengeluarkan kebijakan pencegahan meluasnya wabah virus Corona di Indonesia.
Satu di antaranya meliburkan sementara proses belajar mengajar di sekolah dan universitas.
Presiden Jokowi mengimbau masyarakat untuk keluar rumah seperlunya saja.
"Kemudian membuat kebijakan tentang sebagian ASN bisa bekerja dari rumah dengan menggunakan interaksi online dengan tetap mengutamakan pelayanan prima kepada masyaakat," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (15/3/2020).
Selain itu, menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Ada pula meningkatkan pelayanan pengetesan infeksi Covid-19 dan pengobatan secara maksimal dengan memanfaatkan kemampuan rumah sakit daerah bekerja sama dengan swasta.
Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan agar pemerintah daerah melaksanakan pemetaan terlebih dahulu terkait penyebaran virus corona di daerahnya.
Melalui monitoring itu, kepala daerah diminta segera menentukan status daerahnya.
"Saya minta kepada seluruh gubernur, bupati dan wali kota untuk terus memonitor kondisi daerahnya dan berkonsultasi dengan pakar medis dalam menelaah setiap situasi yang ada," ujar Presiden Jokowi.
• Virus Corona Semakin Mengganas, Ratusan Orang Terjangkit dan Tersebar di Berbagai Provinsi
"Kemudian, terus berkonsultasi dengan BNPB, untuk menentukan status daerahnya apakah siaga darurat ataukan tanggap bencana non alam," lanjut dia.
Tingkatkan Kewaspadaan
Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19.
"Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020).
Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
"Agar penyebarannya bisa kita hambat dan stop," ujar Kepala Negara.
Selain itu, Jokowi juga meminta semua orang untuk mulai bekerja sama dan saling tolong-menolong agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan baik.
"Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong-menolong dan bersatu padu. Gotong royong, kita ingin ini jadi gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 bisa ditangani maksimal," ujar Jokowi.
Dalam menangani penyebaran virus corona atau Covid-19, Jokowi memastikan bahwa pemerintah akan terus berkomunikasi dengan Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
"Dan menggunakan protokol kesehatan WHO, serta konsultasi dengan ahli kesehatan masyarakat dalam mengatasi penyebaran Covid-19," ucapnya.
Ia menuturkan, pemerintah telah membentuk Gugus Tugas yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.
Pembentukan gugus tugas dilakukan untuk mensinergikan semua unsur lembaga, baik itu pusat dan daerah, dalam menangani Covid-19.
Baginya, tantangan yang dihadapi Indonesia adalah kondisi geografinya yang tersebar sebagai negara kepulauan.
"Sebagai negara besar dan kepulauan, tingkat penyebaran Covid-19 ini derajatnya bervariasi daerah satu dengan yang lain," ucap Jokowi.
"Saya minta seluruh gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus memantau dan menelaah semua," kata dia.
Hingga Minggu (15/3/2020) penderita virus Corona di Indonesia mencapai 117 kasus Covid-19.
Adapun penderita virus Corona yang meninggal dunia sudah mencapai lima orang dan ada delapan orang yang telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
(yui/tri bun-medan.com/kompas.com)