Sulitnya Warga Dapat Penanganan dan Pemeriksaan Covid-19 hingga Rumah Sakit Mengaku Kewalahan

Sedangkan, mereka dengan kategori sama tetapi sudah menunjukkan gejala sakit, mereka bisa masuk kategori Pasien dalam Pengawasan (PDP).

ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Via Kompas.com
Petugas memindahkan mobil ambulans di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). Kementerian Kesehatan menyatakan hingga Kamis 5 Maret ini ada 156 pasien dalam pengawasan virus corona yang tersebar di 35 rumah sakit di 23 provinsi, 2 diantaranya merupakan pasien positif corona yang masih dirawat di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso. 

B lalu bergerak menuju RSUP Persahabatan sesuai instruksi petugas itu. Di sana, ia bertemu dengan sekitar 30 wartawan lainnya yang juga sempat kontak dengan Budi Karya.

Para wartawan diminta mengisi form terkait kontaknya dengan pasien positif dan gejala yang dialami. Setelah itu, wartawan hanya diminta menunggu kabar selanjutnya.

"Sampai siang kami cuma tunggu, sampai akhirnya ada kabar itu. Kalau lebih dari 30 orang enggak bisa hari ini karena alatnya enggak siap. Terus dibilang balik lagi besok," kata B.

Terakhir, B mencoba mendatangi RSUD Pasar Minggu. Namun lagi-lagi ia ditolak karena hanya mengalami batuk dan pilek ringan.

"Di Pasar Minggu karena enggak ada gejala, enggak diperiksa," kata dia.

Akhirnya B pun pasrah dan pulang ke rumah.

Ruang isolasi penuh

Wartawan lain, yaitu T, mendatangi RSUD Pasar Minggu namun mendapat penolakan serupa. Ia diminta datang lagi keesokan harinya karena posko Covid-19 tutup di akhir pekan.

T yang tengah mengalami batuk, pilek, sesak, dan belum lama ini kontak dengan Budi Karya itu tetap ngotot minta diperiksa. Akhirnya petugas pun mengakui bahwa kondisi ruang isolasi sudah penuh.

"Kata petugasnya satu ruang isolasi penuh, satu ruangan bisa diisi sampai empat orang. Mereka juga sedang menunggu pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain," kata T.

Setelah petugas itu blak-blakan menjelaskan kondisi ruang isolasi, maka T pun memutuskan untuk pulang. Ia khawatir kondisi ruang isolasi yang diisi empat orang justru bisa membuatnya tertular.

"Saya lebih baik karantina mandiri saja di rumah, daripada ketularan," ucap dia.

Di rumah sakit tersebut, ada juga seorang yang sudah dinyatakan sebagai Pasien dalam Pengawasan namun cukup lama mendapat penanganan lanjutan.

Bahkan, dia diminta menunggu sejak siang hingga hampir tengah malam sebelum bisa dipindah ke rumah sakit rujukan.

Selama menunggu, dia ditempatkan di ruang isolasi yang diisi enam orang yang juga menyatakan pernah kontak dekat dengan pasien Covid-19.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved