Virus Corona Semakin Mengganas, Warga Medan Kesulitan Cari Masker

Tidak sedikit apotek tak lagi menyediakan masker maupun hand sanitizer. Bila ada apotek yang menjual maka harganya pun meroket tajam.

Penulis: Juang Naibaho |
www.dailystar.co.uk
Seorang warga di Cina menggunakan popok bayi di wajahnya sebagai pengganti masker untuk mencegah virus corona. 

Virus Corona Semakin Mengganas, Warga Medan yang Waswas Sudah Tiga Orang Dirawat Kesulitan Cari Masker

Tidak sedikit apotek tak lagi menyediakan masker maupun hand sanitizer. Bila ada apotek yang menjual maka harganya pun meroket tajam.

TRI BUN-MEDAN.com - Warga Kota Medan dan sekitarnya kesulitan untuk membeli masker dan hand sanitizer diberbagai gerai ritel serta pusat perbelanjaan. 

Bahkan, tidak sedikit apotek tak lagi menyediakan masker maupun hand sanitizer. Bila ada apotek yang menjual maka harganya pun meroket tajam. 

"Masker dan hand sanitizer habis. Saya sudah keliling gerai ritel namun tidak ada lagi yang menjual. Bahkan sejumlah apotek juga kosong," ujarnya Putri seorang warga Medan, kepada Tribun-Medan.com, Senin (16/3/2020). 

Sebenarnya Putri tidak secara khusus ingin membeli dua barang itu. Ia hanya memanfaatkan momen belanja bulanan saja. 

Apalagi, sebagai pengajar di sebuah perguruan tinggi mengharuskannya menggunakan masker untuk aktivitas sehari-hari. 

"Aktivitas saya mengajar serta kegiatan sosial harus bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Sehingga, harus pakai masker agar tidak kena debu. Tetapi, masker sudah sulit. Bahkan, saya keliling-keliling untuk mencari masker namun tidak ada," katanya. 

Mengetahui masker dan cairan pembersih mulai sulit didapatkan, ia berencana tetap memburu kedua barang itu. Apalagi, ia sudah mengetahui adanya tiga warga Sumut yang dirawat dugaan terjangkit virus Corona di RSUP Adam Malik. 

"Saya butuh masker tetap akan mencari. Namun, saya berharap pemerintah harus segera mengantasi ini. Masker bisa saja ditimbun pengusaha," ujarnya. 

Sebagaimana diketahui Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik (RSUP HAM) tengah melakukan pemantauan terhadap tiga pasien yang menjalani perawatan di ruangan isolasi RSUP Haji Adam Malik.

Ketiga pasien dalam pantauan (PDP), diduga Suspect Covid-19 hingga kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan.  

 

"Sejauh ini sudah ada tiga pasien dalam pantauan yang menjalani perawatan di RSUP Haji Adam malik Medan," ujarnya, Senin (16/3/2020).

Lebih lanjut dijelaskan Rosa, untuk ketiganya kini masih menjalani pemeriksaan intensif dan masih menjalani tes laboratorium untuk memastikan apakah covid-19 atau bukan.

"Saat ini status mereka masih pasien dalam pantauan," ungkapnya.

Fakta di Balik Dokter yang Tidur di Kasur Pasien Virus Corona di Kamar Rumah Sakit yang Sudah Kosong

Virus Corona Semakin Mengganas, Ratusan Orang Terjangkit dan Tersebar di Berbagai Provinsi

Kepala Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, dr Aris Yudhariansyah, di Kota Medan, Minggu (15/3/2020) mengatakan sebanyak 18 warga di wilayah Sumatera Utara (Sumut), masuk dalam kategori orang dalam pemantauan atau ODP virus Corona.

Sedangkan ada tiga orang yang berstatus dalam pengawasan, dan salah satunya diisolasi.

"ODP untuk virus corona di Sumut jumlahnya saat ini mencapai 18 orang," pungkasnya.

Cara Mencuci Tangan yang Benar Hindari Virus Corona

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) memberikan rekomendasi untuk mencegah infeksi dan penularan virus corona dengan menjaga kebersihan diri.

Satu di antaranya dengan mencuci tangan 

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K), mencuci tangan adalah upaya terpenting dalam mencegah infeksi virus Corona karena tangan merupakan media penularan infeksi yang sering terjadi.

“Karena tangan kita ini habis pegang sesuatu, misalnya di tempat umum, naik bajaj pegangan, naik angkot pegangan, naik ojek pegangan sama punggungnya, atau di tempat lainnya, atau habis salaman sama orang habis batuk pilek tangannya dipegang kita, semua akan menempel di tangan ini,” ujar Agus.

Agus juga mengungkapkan, jika tangan kita tidak bersih ketika memegang hidung, mulut, atau daerah mata, maka virus dan bakteri lainnya akan menempel di tangan.

Lantas, bagaimana cara mencuci tangan yang benar? Cara mencuci tangan yang baik adalah dengan menggunakan air dan sabun cair,lalu bilas selama 20 detik dan keringkan dengan handuk atau kertas.

Jika tidak ada air, dapat juga menggunakan hand sanitizer yang mengandung 70% alkohol

Selain mencuci tangan, hal lain yang patut diingat adalah cara menutup mulut dan hidung yang benar saat bersin atau batuk. Kebanyakan orang akan menutup mulut dan hidung dengan tangan.

Padahal, hal ini tidak disarankan oleh Agus karena membuat tangan menjadi media penularan infeksi. Sebaiknya Anda menutup mulut dan hidung dengan menggunakan bahu saat bersin dan batuk.

“Kita belajar, kalau bersin nutupnya jangan pakai tangan, tapi pake bahu. Kenapa? karena kalau kita ketemu orang salaman nanti kumannya nular” sambung Agus saat ditemui pada Edukasi Media "Personal& Respiratory Hygiene untuk Cegah Virus Corona" (6/2/2020).

Selain mencuci tangan, berikut saran-saran dari IDI untuk mencegah infeksi dan penularan virus:

1. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi saluran napas

2. Hindari menyentuh hewan atau unggas atau hewan liar

3. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan

4. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak, terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan

5. Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit. 

(tio/kompas.com/tribun-medan.com) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved