Gas Beracun Diduga dari PT SOL Masih Dibiarkan, Warga Minta Anggota Dewan Jangan Pura-pura Buta

Anggota DPRD Tapanuli Utara diminta jangan pura-pura buta terkait kasus gas beracun yang diduga dari PT Sarulla Operation Limited (SOL)

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Array A Argus
Tribun Medan
GELEMBUNG UDARA-Kepala Desa Banuaji IV, Hiras Sihite menunjukkan gelombung udara yang muncul dari dalam tanah di persawahan warga belum lama ini. Diduga kuat, gelembung udara bercampur gas beracun ini bersumber dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dikelola PT SOL.(ARJUNA) 

Gas Beracun Diduga dari PT SOL Masih Dibiarkan, Warga Minta Anggota Dewan Jangan Pura-pura Buta

TARUTUNG,TRIBUN-Kasus gas beracun yang bersumber dari pembangkit listrik gas bumi, yang dikelola PT Sarulla Operation Limited (SOL) masih berlanjut.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, maupun DPRD Tapanuli Utara seolah bungkam.

Sejumlah anggota dewan yang dipercaya masyarakat justru pura-pura buta dan tuli.

Terkena Semburan Uap Panas Satu Pekerja PT Sarulla Operation Limited Meninggal Dunia

"Kami minta tolong pada anggota dewan untuk bersuara.

Kami mohon agar aktivitas PT SOL ini dihentikan," ungkap Donfri Sihombing, saat berorasi di depan gedung DPRD Taput, Senin (16/3/2020).

Ia mengatakan, akibat gas beracun itu, sawah di Desa Banuaji I, II dan IV rusak parah.

Bahkan, sejumlah petani saat ini menganggur.

Sebab, sawah mereka tidak bisa lagi dikelola, karena beberapa diantaranya sudah dipasangi garis polisi.

Tiga korban yang tersengat listrik di pintu masuk Pos satpam PT Sarulla Operation Limited (SOL) Desa Silangkitang Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Jumat (15/12/2017). Satu di antaranya, yakni Nettro Pakpahan meninggal dunia
Tiga korban yang tersengat listrik di pintu masuk Pos satpam PT Sarulla Operation Limited (SOL) Desa Silangkitang Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Jumat (15/12/2017). Satu di antaranya, yakni Nettro Pakpahan meninggal dunia (TRIBUN MEDAN/Arjuna Bakkara)

"Gas beracun ini sangat membahayakan bagi kami. Kalau terus dibiarkan, kami khawatir akan timbul korban jiwa lainnya," ungkap Donfri.

Saat melakukan aksi, Donfri dan warga membawa sejumlah poster berisikan kecaman.

Mereka berharap agar aktivitas PT SOL dihentikan.

Kemudian, pemerintah daerah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan informasi mengenai kondisi sebenarnya tentang gas beracun ini.

"Tolong lah kami ini. Jangan biarkan desa kami teracuni," ungkap Donfri.

Kesal dengan Suara Dentuman, Warga Jarah Kantor Hyundai di Proyek Sarulla

Saat menggelar aksi, masyarakat dikawal ketat petugas kepolisian.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved