Sudah Ajukan Mundur, Irawan Purba Kecewa Anaknya Didaftarkan SSB Sinar Sakti Ikuti Kompetisi

Irawan Purba, salah satu orangtua pesepakbola muda yang berlatih SSB Sinar Sakti, mengaku kecewa dengan pelatih di SSB tersebut.

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
HO
Reno Purba (pegang piala, depan), mantan pemain muda binaan sekolah sepak bola (SSB) Sinar Sakti Medan. Kini Reno bergabung dengan SSB Galaksi Medan 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Irawan Purba, salah satu orangtua pesepakbola muda yang berlatih SSB Sinar Sakti, mengaku kecewa dengan pelatih di SSB tersebut.

Pasalnya, kata Irawan, anaknya yang bernama Reno Purba masih tetap didaftarkan sebagai pemain Sinar Sakti dalam sebuah kompetisi sepakbola kelompok umur U-12 yang digelar Askot PSSI Kota Medan.

Padahal, menurut Irawan, dia sudah mengajukan surat pengunduran diri dari SSB tersebut sejak akhir Februari lalu. Sedangkan turnamen tersebut baru dimulai tanggal 10 Maret.

"Tadinya dia bergabung dengan SSB Sinar Sakti. Tapi mulai Februari kemarin dia (Reno) mengundurkan diri, suratnya tertanggal 25 Februari. Saya tandatangani selaku orangtua dan bermaterai," ujarnya, Selasa (17/3/2020) sore.

Irawan menuturkan, akibat masih didaftarkan dalam tim Sinar Sakti, membuat anaknya itu tidak bisa bermain di turnamen Askot PSSI Medan tersebut.

Reno yang memilih bergabung dengan Satria Porta terpaksa tak bisa bertanding lantaran namanya jadi terdaftar di dua SSB.

Irawan pun mengaku sempat mengungkapkan kekecewaannya itu melalui media sosial Facebook miliknya.

"Menurut saya tindakan pelatih itu merampas hak anak saya untuk berprestasi. Saat itu panitia tidak bisa berbuat apa-apa karena nama di dua tim. Padahal tidak ada aturan yang mengikat untuk tetap di satu SSB. Anak-anak itu juga belum boleh dikontrak," terangnya.

Atas kondisi itu, Irawan sempat berpikir akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Menurutnya tindakan pelatih sama dengan merampas hak anak untuk berkembang. Namun niatan itu urung karena akhirnya Askot PSSI Medan turun tangan.

Askot Medan, kata Irawan, juga sudah menerima komplain mereka dan berencana memediasi antara orangtua dan pihak SSB Sinar Sakti untuk penyelesaian masalah.

"Saya juga gak maunya panjang-panjang kali berperkara. Jadi akan ada mediasi," ungkapnya.

Irawan pun berharap kejadian yang dialami anaknya tidak terulang pada orang lain. Setelah keluar dari SSB Sinar Sakti, Irawan mengatakan anaknya sudah berencana ikut lainnya. Meski tak bisa main di kompetisi Askot PSSI Medan, dia berharap anaknya akan bisa berkembang di SSB lain dan mampu meraih prestasi lagi

"Saya harap pelatih SSB tidak bertindak seperti itu lagi. Karena itu melanggar hak anak. Saat ini dia sudah tidak berstatus pemain SSB Sinar Sakti lagi. Dia sudah bergabung dengan di SSB baru, SSB Galaksi," tutupnya.

Sementara itu, diwawancara terkait hal ini, pelatih SSB Sinar Sakti, Pawardi mengatakan saat didaftarkan pada piala Askot PSSI Medan, Reno masih berstatus pemain Sinar Sakti karena belum mengundurkan diri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved