Pembunuhan Driver Taksi Online
Istri Korban Pembunuhan Hadiri Konpers di Polrestabes, Sambil Menangis Minta Pelaku Dihukum Mati
Novita Br Bangun, istri driver taksi online yang tewas dibunuh di Percutseituan, berharap pelaku pembunuhan mendapatkan hukuman setimpal
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Novita Br Bangun, istri driver taksi online yang tewas dibunuh di Percutseituan, berharap pelaku pembunuhan mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
Novita ingin agar pelaku dihukum mati.
"Saya berterimkasih kepada bapak polisi yang sudah bekerja sampai saat ini. Saya minta (pelaku) dihukum seberat-beratnya, kalau bisa dihukum mati," ungkapnya sambil menangis, saat menghadiri konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Rabu (18/3/2020).
"Gimana dibuatnya sama suami saya, itu juga dibuat untuk dia, jangan cuma ditembak aja, bila perlu dia juga ditusuk-tusuk pak," tuturnya.
Diketahui, seorang driver taksi online, Ramadani Tarigan, tewas dibunuh oleh dua orang penumpangnya. Usai menghabisi nyawa Ramadani, kedua pelaku yang merupakan kakak beradik melarikan mobil driver taksi online tersebut.
Seorang pelaku bernama Ardi Syahputra Harahap (25) warga Jalan Hang Tuah, Simpang Warno Percutsetuan, Deliserdang, tewas diamuk massa yang berhasil meringkus pelaku di dekat Polsek Percutseituan.
Sedangkan pelaku lainnya, Agung Syahputra Harahap (23) berhasil diamankan pihak kepolisian.
Wakapolrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji menegaskan terhadap pelaku dijerat Pasal 365 Ayat 4 KUHP dan Pasal 340 KUHP.
"Dimana ancaman hukuman untuk pelaku hukuman mati atau penjara seumur hidup," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, tersangka Agung Syahputra Harahap mengaku menusuk korban sebanyak 10 kali.
Namun, Agung berkilah bahwa bukan dirinya yang membunuh korban Ramadani Tarigan.
Ia menyebut abangnya, Ardi Syahputra Harahap, yang menghabisi nyawa korban.
"Sudah niat abang saya, saya enggak lebih dari 10 kali menikam pakai pisau. Abang saya yang menghabiskan. Abang saya yang merencanai, saya disuruh ikuti aksi dia. Saya hanya membantu, yang menghabisi abang saya. Saya bantu melumpuhkan korban," kata pelaku, Rabu (18/3/2020).
Ia menyebutkan bahwa awalnya tak ada rencana untuk membunuh korban. Rencana semula merampas mobil saja.
"Aksi ini tidak sesuai perintah awal, awalnya hanya mau mengambil mobilnya saja. Abang saya sudah di luar kendali," ungkapnya
