Pasien Positif Corona di Sumut

Sepulang dari Yerusalem Bersama Rombongan, Dokter Meninggal Positif Corona Sempat Tangani Pasien

Terungkap seorang dokter yang meninggal dunia karena penyakit Corona pernah melancong ke Yerusalem bersama sekelompok rombongan.

Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto. (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com) 

Sepulang dari Yerusalem Bersama Rombongan, Dokter yang Wafat Positif Corona Sempat Tangani Pasien

Terungkap seorang dokter yang meninggal dunia karena penyakit Corona pernah melancong ke Yerusalem bersama sekelompok rombongan. Saat ini, orang orang yang ikut pergi tersebut.

TRI BUN-MEDAN.com - Seorang dokter yang meninggal dunia karena positif virus Corona ternyata pernah melakukan perjalanan wisata ke Yerusalem bersama rombongan. Saat ini, Dinas Kesehata Sumut sedang mencari orang-orang yang ikut dalam perjalanan ke Eropa tersebut untuk diperiksa.

Informasi yang diperoleh Tribun-Medan.com, dokter tersebut pulang dari Yerusalem bersama rombongan pada 1 Maret.

Bahkan, ia sempat bekerja di tempat praktik serta ke rumah sakit.

Selama ini, ia tercatat sebagai dokter spesialis di RSUP Adam Malik serta beberapa rumah sakit lainnya.

Tidak hanya itu, ia juga sempat berkumpul bersama keluarga.

Kadis Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan, mengatakan, pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri.

Ia berpergian ke Italia dan Yerusalem.

Alwi membeberkan bahwa pasien meninggal pada Selasa (17/3/2020) sekitar pukul 20.45 WIB

"Pasien PDP 01 meninggal tadi malam sekitar jam 20.45 WIB, dan sudah dibawa pulang oleh keluarganya. Saya belum begitu persis tahu tapi mereka telah pulang dari Yerusalem, singgah di Italia," tuturnya, Rabu (18/3/2020).

Ia menyebutkan pasien yang meninggal tersebut bepergian bersama satu kelompoknya.

"Itu ada sekolompok, ada satu grup itu kita coba telusuri. Kita akan telusuri, kita belum tahu pasti, tim kita sedang bekerja untuk itu saya akan dapat laporan," tegasnya.

Alwi menyebutkan bahwa pasien masuk sekitar tanggal 14 Maret 2020.

Saat ditanya terkait hasil dari sampel, Alwi terlihat mengelak dan menjawab belum mengetahui.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved