Keracunan Bakso Bakar
32 Warga Hamparan Perak Korban Keracunan Makanan Sudah Dipulangkan
Sebanyak 32 warga Hamparan Perak yang diduga keracunan makanan dari jajanan bakso bakar, telah dipulangkan pihak puskesmas setempat.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 32 warga Hamparan Perak yang diduga keracunan makanan dari jajanan bakso bakar, telah dipulangkan pihak puskesmas setempat.
Sebanyak 26 orang yang dirujuk ke Puskesmas Hamparan Perak dan 6 orang dirujuk di Klinik Dusun XVII, mengalami mual-mual, diare dan lemas.
Koordinator Penanggung Jawab Rawat Inap, Puskesmas Hamparan Perak, Else Hutagalung yang ditemui Tribun Medan mengatakan bahwa gejala awal para korban yakni muntah-muntah.
"Kalau kondisi awal datang, mereka muntah-muntah, diare dan lemas," ujarnya saat ditemui Tribun Medan di Puskesmas Hamparan Perak, Kamis (19/3/2020).
Lanjut Else Hutagalung, pihaknya langsung memberikan penanganan dan infus.
"Penangananya kita observasi, diberi infus dan diberikan obat makan. Untuk kondisi sebenarnya tidak ada yang terlalu buruk ya, makanya siang tadi sudah pulang semuanya," katanya.
Lanjut Else, semua pasien itu sudah dipulangkan ke rumah pukul 11.30 WIB. Kodnisi para pasien sudah baik, tidak ada lagi keluhan.
"Yang kita rawat di sini ada 26 orang dan yang di klinik swasta ada tujuh. Semuanya juga sudah pulang, lantaran sudah sehat," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 32 warga Kecamatan Hamparan Perak yang mayoritas anak-anak tersebut diduga keracunan usai memakan bakso bakar pada Rabu (18/3/2020) sore.
Terkait kejadian tersebut, Tribun Medan mencoba konfirmasi kepada Camat Hamparan Perak, Amos Karo-karo pada Kamis (19/3/2020), melalui WhatsApp.
Pihaknya membenarkan peristiwa yang mayoritas menimpa anak-anak tersebut.
"Iya benar, kejadiannya tadi malam. Iya ada warga Desa Klambir Lima Kebun dan Klumpang Kebun yang keracunan," ujarnya.
Lanjut Amos, untuk jumlah korban ada 32 orang.
"Mereka diduga keracunan setelah menyantap jajanan bakso bakar," ungkap Camat Hamparan Perak Amos Karo Karo.
Saat ditanya kondisi terkini para korban, Amos menuturkan hingga kini sudah membaik.