GEMPA Bali Magnitudo 6,6 Hari Ini, Pacitan (Jawa) Magnitudo 5,5 hingga Talaud (Sulawesi)
BMKG mencatat gempa bumi mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia dalam sepekan terakhir.
GEMPA Bali Magnitudo 6,6 Hari Ini, Pacitan (Jawa) Magnitudo 5,5 hingga Talaud (Sulawesi)
TRI BUN-MEDAN.com - Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) mencatat gempa bumi mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia dalam sepekan terakhir.
Pada laman resminya, bmkg.go.id, BMKG mendeteksi gempa bermagnitudo 6,6 terjadi di Kuta Selatan, Bali, pada hari Kamis (19/3/2020) dini hari sekitar pukul 00.45 WIB.
Titik pusat gempa di Pulau Dewata itu berada di 11,25 Lintang Selatan - 115,09 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.
• Nomor WhatsApp Pengaduan Lalulintas, Save di Ponsel 0822-7404-4343
Beberapa jam sebelumnya, gempa bermagnitudo 5,5 terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Rabu (18/3/2020).
Titik gempa terletak pada koordinat 2.95 LU dan 127.92 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 109 kilometer arah barat laut Kota Daruba, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, di kedalaman 138 kilometer.
Gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
Namun, menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault)," kata Edward dalam keterangan tertulis.
• BERLAKU Mulai Besok Buka-Tutup Mall (Jam Operasional Mall) di Medan-Binjai, Cek Sebelum Belanja
Sementara itu, pekan lalu warga Sukabumi, Jawa Barat, diguncang gempa bermagnitudo 5.0, Selasa (10/2/2020) sekitar pukul 17:18 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menjelaskan, sejumlah rumah milik warga mengalami kerusakan akibat gempa itu.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Pacitan, Tak Berpotensi Tsunami
Selain itu, gempa bermagnitudo 5,0 juga tercatat telah mengguncang Pacitan, Jawa Timur, Kamis (12/3/2020).
Dari akun Twitter resmi BMKG, @infoBMKG, gempa terjadi pukul 15.03 WIB, dengan lokasi 8.99 LS,110.60 BT (106 km BaratDaya PACITAN-JATIM).
Gempa dirasakan (MMI) II-III Yogyakarta, II-III Wonosari, II-III Klaten, II-III Bantul, II-III Ponorogo, I-II Cilacap, dan I-II Purworejo. Menurut BMKG, gempa tersebut tak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG mengimbau agar masyarakat setempat waspada terhadap gempa susulan.
Berikut tindakan yang perlu dilakukan saat gempa terjadi:
1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah tempat yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.
Berlindung di bawah meja adalah tempat terbaik untuk melindungi diri dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.
Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.
• Hal-hal yang Harus Dilakukan Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi Gempa Bumi
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.
Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.
Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Jika saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.
Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sedang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
Hindari daerah dekat lereng karena ada kemungkinan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.
Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.
Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.
Dalam kejadian gempa ada Skala MMI.
Apa yang dimaksud Skala MMI itu?
• SIARAN LANGSUNG Live Streaming Leipzig vs Tottenham Hotspur, Tonton Link Live Liga Champions di Sini
Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang kelaur rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
• Cegah Virus Corona, Denada dan Putrinya Pilih Isolasi Diri di Singapura, Rela Batalkan Pekerjaan
• BERLAKU Mulai Besok Buka-Tutup Mall (Jam Operasional Mall) di Medan-Binjai, Cek Sebelum Belanja
VIII MMI
Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
• Kisah Pilu Ayah Gantung Diri Tinggalkan Wasiat untuk Anaknya, Jaga Adikmu, Kabeh Seng Rukun
• Isak Tangis Istri dan Anak Sambut Jenazah Anggota TNI Sertu La Ongge yang Gugur Ditembak KKB Papua
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
kompas.com/tribun
GEMPA Bali Magnitudo 6,6 Hari ini, Pacitan (Jawa) Magnitudo 5,5 hingga Talaud (Sulawesi)