Tari Angguk, Semakin Ramai Kesurupan Semakin Meriah
Penari angguk dari Deliserdang, Andika, mengatakan ritual kesurupan ini dapat dikatakan sebagai puncak dari acara.
Penari angguk yang lain, Fajar menuturkan bahwa ritual kesurupan ini dianggap sebagai pernyataan bahwa makhluk gaib itu ada.
"Itu hanya digunakan sebagai hiburan dan bentuk perkenalan bahwa makhluk gaib itu ada," pungkas Fajar.
Pada jaman dahulu kala tarian ini selalu menceritakan lakon dari cerita Umarmoyo, Sekar Mawar, Dewi Kuning-Kuning, Air Gunung, Trisnowati dan Awang-awang sehingga sampai saat ini banyak masyarakat yang memercayai ketika penari kerasukan maka yang merasuki adalah roh dari tokoh-tokoh tersebut. (cr13/tribun-medan.com)
Berita Terkait