China Siap Membantu AS untuk Mengatasi Virus Corona, Dengan Catatan Trump Harus Memperbaiki Hubungan

China berharap agar AS mengambil aksi substansif untuk memperbaiki hubungan bilateral kedua negara.

Editor: AbdiTumanggor
Astroboys2019 via BoredPanda
Perawat yang sedang bertugas menangani coronavirus di Kota Wuhan. (Astroboys2019 via BoredPanda) 

Penyebaran virus corona terus meluas hingga terkonfirmasi di 200 negara. Kini, Amerika Serikat meminta bantuan kepada China.

Dengan catatan, China berharap agar AS mengambil aksi substansif untuk memperbaiki hubungan bilateral kedua negara.

TRIBUN-MEDAN.Com - Merujuk data dari Worldometer, kasus virus corona tercatat mencapai 529.614 kasus hingga Jumat (27/3/2020) pagi.

Jumlah kematian akibat virus yang menyerang bagian pernapasan ini mencapai 23.976, sedangkan yang sembuh adalah 123.380.

Berikut ini 10 negara yang memiliki kasus terbesar yang dikutip dari Kompas.com.

1. Amerika Serikat, 83.672 kasus, 1.209 orang meninggal, total sembuh 1.864.

2. China, 81.285 kasus, 3.287 orang meninggal, total sembuh 74.051.

3. Italia, 80.589 kasus, 8.215 orang meninggal, total sembuh 10.361.

4. Spanyol, 57.786 kasus, 4.365 orang meninggal, total sembuh 7.015.

5. Jerman, 43.938 kasus, 267 orang meninggal, total sembuh 5.673.

6. Iran, 29.406 kasus, 2.234 orang meninggal, total sembuh 10.457.

7. Perancis, 29.155 kasus, 1.696 orang meninggal, total sembuh 4. 948.

8. Swiss, 11.811 kasus, 191 orang meninggal, total sembuh 131.

9. Inggris, 11. 658 kasus, 578 orang meninggal, total sembuh 135.

10. Korea Selatan, 9.241 kasus 131orang meninggal, dan 4.144 sembuh.

Kasus virus corona di Afrika selatan naik tajam menjadi 927 dari sebelumnya hanya 709.

Negara itu kini melakukan lockdown selama 21 hari yang diawasi oleh militer.

 Usai Pemakaman Ibunda Tercinta, Jokowi Langsung Ikuti KTT LB G20 Melalui Virtual dari Istana Bogor

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di sela KTT G-20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019) lalu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di sela KTT G-20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019) lalu. (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

Ditengah kekacauan dunia akibat wabah virus corona ini, akhirnya Amerika Serikat memutuskan meminta bantuan dari China untuk memerangi wabah Virus Corona atau COVID-19 yang sudah membuat negara adi kuasa itu menjadi pusat pandemi dunia.

Permintaan bantuan mengatasi corona dilakukan langsung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dia langsung menghubungi Presiden China, Xi Jinping, Jumat (27/3/2020) siang.

"Baru saja menyelesaikan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari Tiongkok. Dibahas dengan sangat terperinci Corona Virus yang merusak sebagian besar Planet kita. China telah melalui banyak dan telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang Virus. Kami bekerja sama dengan erat. Banyak hormat!," tulis Trump dalam pernyataan tertulis di akun Twitter resminya.

9 dokter meninggal di Filipina

Sementara itu, 9 dokter meninggal dunia di Filipina akibat virus corona.

Hal itu disampaikan oleh Asosiasi Medis di negara itu, saat rumah sakit kewalahan dan petugas medis mengeluh mengenai kurangnya perlindungan pada mereka yang berada di garis depan.

Pengumuman kematian para dokter meningkatkan kekhawatiran bahwa krisis kesehatan di Filipina sebenarnya lebih buruk dari yang dilapokan.

 Amerika Eropa Kelimpungan Akibat Virus Corona, Vietnam Sudah Kalahkan Covid-19, Ini Strateginya

Presiden China Minta Trump yang Memperbaiki Hubungan Kedua Negara

Mengutip ANTARA,  Presiden China Xi Jinping mengatakan pada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan melalui sambungan telepon, Jumat (27/3/2020), dirinya (Xi Jinping) berharap agar Amerika Serikat (Trump) mengambil aksi substansif untuk memperbaiki hubungan bilateral kedua negara, sebagaimana dikatakan Kementerian Luar Negeri China.

Xi Jinping mengatakan pada Trump bahwa kerja sama kedua negara merupakan satu-satunya pilihan yang tepat.

China bersedia untuk membantu AS dalam menghadapi virus corona, menurut laporan dari percakapan yang diterbitkan oleh Kemenlu China.

Percakapan tersebut terjadi di tengah perang kata-kata yang berlangsung lama antara Beijing dan Washington mengenai berbagai masalah, termasuk pandemi virus corona, yang muncul di China akhir tahun lalu dan telah menyebar secara global.

Trump dan pejabat tinggi AS lainnya menuduh China kurang transparan terkait virus yang telah menewaskan lebih dari 24.000 orang secara global itu. Tuduhan tersebut membuat China marah.

Dalam sambungan telepon itu, Presiden Xi mengulangi pernyataannya kepada Trump bahwa China telah terbuka dan transparan tentang virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang di tersebut.

Xi menawarkan dukungan kepada Amerika Serikat, yang sekarang memiliki lebih banyak infeksi virus corona atau COVID-19 daripada China.

Trump mengatakan melalui cuitan di akun Twitternya bahwa ia membahas wabah virus corona "dengan sangat rinci" dengan Xi.

Dia tidak menggunakan kata-kata yang lebih agresif seperti menyebut virus ini sebagai "virus China", seperti dia lakukan sebelumnya.

"China telah melalui banyak hal dan telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang virus ini," kata Trump. "Kami bekerja sama dengan erat. Hormat besar!" Demikian pemberitaan Reuters.

Di Indonesia semakin meroket tajam. Saat ini, ada 1.046 orang positif terinfeksi virus COVID-19.

Pemerintah menyatakan bahwa jumlah pasien yang positif virus corona dan mengidap Covid-19 di Indonesia semakin bertambah.

Berdasarkan data yang diterima hingga Jumat (27/3/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 1.046 kasus Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dalam 24 jam sejak Kamis (26/3/2020) pukul 12.00 WIB, maka ada penambahan 153 kasus baru.

"Ada 153 kasus baru. Ini memperlihatkan ada penularan penyakit ini di masyarakat kita," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat sore.

"Sehingga total kasus menjadi 1.046," ujar Yurianto.

Yurianto juga menjelaskan bahwa total ada 46 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Jumlah ini bertambah 11 pasien sembuh yang didapatkan kemarin.

Kemudian, Yurianto juga menyebutkan ada penambahan 9 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dengan demikian, total ada 87 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus corona.

Di 28 Provinsi

Berdasarkan data yang diperlihatkan pemerintah, terlihat bahwa ada penambahan 1 provinsi yang mencatat kasus perdana Covid-19.

Provinsi tersebut adalah Papua Barat yang mencatat ada dua kasus perdana.

Dengan demikian, hingga saat ini kasus Covid-19 menyebar di 28 provinsi.

Adapun, 153 kasus baru itu tercatat muncul di 11 provinsi. Penambahan terbesar ada di DKI Jakarta.

Ibu Kota mencatat ada 83 kasus baru, sehingga total ada 598 kasus Covid-19.

Kasus baru juga terlihat tinggi di Jawa Barat dengan 20 kasus, Banten dengan 17 kasus, juga Jawa Timur dengan 7 kasus.

Berikut sebaran kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

1. DKI Jakarta: 83 kasus baru

2. Jawa Barat: 20 kasus baru

3. Banten 17 kasus baru

4. Jawa Timur: 7 kasus baru

5. DI Yogyakarta: 6 kasus baru

6. Aceh 3 kasus baru

7. Jawa Tengah 3 kasus baru

8. Sumatera Barat: 2 kasus baru

9. Sulawesi Selatan: 2 kasus baru

10. Papua Barat: 2 kasus perdana

11. Lampung 1 kasus baru

Dalam proses verifikasi: 7 kasus baru

Total penbahan: 153 kasus.

(Kompas.com/ANTARA/Reuters)

Sebagian artikel ini sudah terbit di kompas.com dengan judul UPDATE: Pasien Tambah 153, Total Ada 1.046 Kasus Covid-19 di Indonesia

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved