Malaysia Lockdown, Singapura Kelimpungan, Pangkas Gaji Pejabat 3 Bulan

Singapura kalang kabut sejak Malaysia mengumumkan lockdown total hingga April mendatang

Editor: AbdiTumanggor
ROSLAN RAHMAN
Warga negara Singapura saat wabah corona COVID-19 

Singapura kelimpungan sejak Malaysia mengumumkan lockdown total hingga April mendatang. Malaysia menutup semua bisnis, kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari. 

TRIBUN-MEDAN.com - Perdana Menteri, menteri-menteri di kursi kabinet hingga pejabat politis lain di Singapura (termasuk Presiden) bakal megalami pemangkasan gaji selama tiga bulan.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas pemerintah dengan penduduk Singapura yang tengah berada dalam kondisi sulit menghadapi pandemik virus corona (covid-19).

Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat mengatakan, pejabat pemerintahan Singapura bakal menambah pemangkasan upah menjadi tiga bulan dari rencana satu bulan yang diumumkan bulan lalu.

Hal tersebut seiring dengan kian tertekannya kondisi perekonomian Negeri Singa akibat persebaran virus corona.

"Presiden, pimpinan parlemen, telah memberi tahu saya akan berpartisipasi dan turut serta dalam pemangkasan gaji selama tiga bulan ini," ujar Heng seperti dikutip dari StraitsTimes, Jumat (27/3/2020).

"Di dalam situasi krisis seperti ini lah wajah sebenarnya sebuah bangsa akan terlihat," ujar dia.

"Kita menghadapi hal ini bersama-sama, dan kita harus saling menjaga satu sama lain dalam menghadapi cobaan ini," ujar dia.

Heng pun menyebut situasi yang terjadi saat ini sebagai krisis yang tak pernah terjadi sebelumnya. Situasis krisis tersebut pun terus berubah dengan begitu cepat dan pemerintah harus melakukan langkah-langkah serta perhitungan luar biasa untuk mengalokasikan anggaran stimulus.

Dalam paparannya kepada parlemen mengenai Anggaran Ketahanan dalam meredam dampak virus corona, Heng mengatakan virus tersebut adalah tantangan yang akan menentukan masa depan Singapura.

"Ini adalah krisis kesehatan masyarakat, goncangan ekonomi, dan ujian sosial. Itu akan menantang ketahanan kita sebagai individu dan sebagai masyarakat," jelas Heng.

Dia pun memaparkan, lockdown yang terjadi di Singapura telah berdampak pada rantai pasokan global akibat banyak aktivitas ekonomi yang terhenti. Selain itu, kepercayaan investor pun anjlok di tengah ketidakpastian akibat virus corona.

Pasar keuangan dan saham global juga dalam kekacauan, sementara kredit telah mengetat di seluruh dunia, ia menambahkan.

Sebagai negara dengan ekonomi terbuka yang sangat terintegrasi dengan ekonomi global, Singapura akan sangat dipengaruhi oleh guncangan global ini, kata Heng.

Dia mencatat bahwa perkiraan PDB Singapura menunjukkan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 10,6 persen pada kuartal pertama tahun 2020, dan Kementerian Perdagangan dan Industri telah menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB negara tersebut untuk tahun ini menjadi antara minus 4,0 persen dan minus 1,0 persen.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved