Update Corona di Sumut

BREAKING NEWS: Seorang Pasien (PDP) COVID-19 Meninggal di RS Bunda Thamrin

"Hasil rapid testnya positif itu semalam kita lakukan. Namun, hasil laboratorium dari Jakarta belum keluar," tutur Aris

Ho/TRI BUN Medan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, DR. Aris Yudhariansyah 

Perkembangan terkini terkait wabah Covid-19 (Virus Corona) disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Medan, dr. Edwin Effendi, Selasa (31/3/2020).  

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Medan berjumlah 495 orang hingga hari ini, Selasa (31/3/2020).

Kadis Kesehatan Kota Medan, dr. Edwin Effendi menyebutkan ada 3 pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Kota Medan.

"Pasien ODP Di Kota Medan ada 495 orang kemudian PDP adalah 58 orang dan kemudian yang meninggal PDP ada tiga orang," tuturnya saat konfrensi pers di Pemprov Sumut, Selasa (31/3/2020).

Ini adalah konfrensi pers pertama pihak Pemko Medan atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Medan setelah begitu banyaknya kasus yang terjadi di Kota Medan.

Dan Pihak Gugus Tugas Kota Medan menggunakan sarana milik Pemprov Sumut/Gugus Tugas Pemprov Sumut. 

Ia menyebutkan saat ini total pasien positif COVID-19 di Medan berjumlah 5 orang dan satu telah meninggal dunia.

"Yang positif COVID-19 ada 5 orang kemudian yang meninggal positif ada satu," tambah Edwin.

Informasi yang dihimpun Tri bun satu pasien positif yang meninggal tersebut meninggal di Adam Malik berprofesi sebagai dokter, lalu tiga pasien PDP yang meninggal tersebar di RS Adam Malik seorang PNS, lalu di RS Siloam, Medan (wiraswasta), dan yang terbaru di RS Madani Medan (anggota Parpol PAN Sumut).

Edwin menyebutkan bahwa kejadian kematian ini dapat dikatagorikan kejadian luar biasa (KLB).

"COVID-19 ini yang meningkat cepat kalau untuk masalah kesehatan ini sudah termasuk kejadian luar biasa. Kemudian angka kematian yang cukup tinggi ini dari yang positif dan yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan COVID-19.  

Ia juga mengakui bahwa saat ini mobilitas masyarakat masih di tinggi di Kota Medan.

"Kemudian mobilitas penduduk yang masih banyak di luar ini sangat beresiko untuk penularan COVID19 yang menjadi perhatian kita," tutur Edwin.

(vic/tri bunmedan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved