Seorang Ibu Hamil Berstatus ODP Covid-19 Meninggal, Demam Tinggi, Mulut Berbusa dan Kejang-kejang
Ketika tiba di RSU Leona, pasien itu pun mengalami kejang-kejang dan mulut keluar busa. Tak berselang lama, pasien akhirnya meninggal.
Pasien Termuda yang Meninggal Akibat Covid-19
Bayi berusia 6 minggu di negara bagian Connecticut, Amerika Serikat ( AS), menjadi korban meninggal termuda akibat virus corona.
Dilansir dari New York Post, bayi itu sudah dibawa ke rumah sakit sejak pekan lalu tapi nyawanya tetap tidak terselamatkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Connecticut, Ned Lamont, pada Rabu (1/4/2020).
Lamont juga mengatakan, bayi yang baru lahir itu dikonfirmasi positif virus corona pada Selasa malam (31/3/2020).
Meninggalnya bayi berusia 6 minggu itu menunjukkan virus corona tidak hanya menyerang golongan tua atau dengan kekebalan tubuh yang rapuh, tapi juga golongan muda serta anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh masih kuat.
"Ini adalah virus yang menyerang tanpa ampun," tulis Lamont di Twitter-nya. Ia juga berujar kematian bayi itu benar-benar memilukan.
"Ini adalah salah satu nyawa termuda yang hilang, karena komplikasi terkait dengan Covid-19."
"Ini juga menekankan pentingnya tinggal di rumah dan membatasi paparan kepada orang lain."
"Nyawa Anda dan nyawa orang lain benar-benar bisa bergantung pada itu. Doa kami mengiringi para keluarga di masa yang sulit ini," imbuh Lamont.
Hingga Kamis (2/4/2020) ada 3.557 kasus virus corona dan 85 korban meninggal di Connecticut, negara bagian yang warganya dijuluki "Nutmegger".
Selain bayi 6 minggu ini, korban meninggal termuda lainnya adalah anak 13 tahun di Perancis, anak 12 tahun di Belgia, dan anak 13 tahun di Inggris.
Korban yang disebut terakhir bernama Ismail Mohamed Abdullah. Pihak keluarga mengatakan anak laki-laki tersebut tidak memiliki masalah kesehatan lain.

Korban meninggal di AS tembus 5.000 orang
Korban meninggal akibat wabah virus corona di Amerika Serikat (AS) mencapai 5.116 orang sampai Kamis (2/4/2020).