Kronologi Satu Keluarga Dikucilkan karena Dituding Terpapar Virus Corona, Terungkap Fakta Sebenarnya
Satu orang di keluarga ini dituding terpapar virus Corona atau Covid-19, yang dikhawatirkan dapat menularkan kepada warga yang lainnya.
Untuk jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Corona atau Covid-19 belum ada penambahan. Artinya, jumlah pasien positif berjumlah 30 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk di Sumut mengalami penurunan sebesar 4,5 persen. Sebelumnya, jumlah PDP di Sumut berjumlah 88 orang.
"PDP hari ini berdasarkan data yang masuk berjumlah 84 orang," jelasnya.
Sejauh ini, pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 belum dapat membeberkan berapa jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh dari wabah virus ini.
"Kita belum menerima pasien sembuh, sekarang PDP sedang dalam perawatan dan isolasi di rumah sakit. Mungkin tidak lama lagi kita akan menerimanya," ucapnya.
Selain itu, Aris meminta kepada masyarakat selalu mewaspadai penyebaran virus Corona ini dengan melakukan isolasi diri di rumah.
Pemerintah juga telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak berkumpul dan menghindari pusat keramaian.
Kemudian, pemerintah juga telah mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan perjalanan mudik pulang kampung selama kondisi tanggap darurat wabah virus ini berlangsung.
(tribun-medan.com/Alija Magribi)
• Dua Perwira Wanita TNI AL Wafat setelah Berjuang Menangani Pasien Virus Corona (Covid-19)
• HEBOHNYA Pernikahan Polisi - Selebgram di Tengah Wabah Virus Corona, Kabaharkam Polri Angkat Bicara
• Dokter Ai Fen Mendadak Menghilang setelah Sempat Dibungkam, Dia Pertama Kali Mengungkap Virus Corona

DIDAMPINGI Forkopimda, Bupati JR Saragih yang berseragam taktis ala gurun dan mengenakan masker, memaparkan ancanam Covid-19 di wilayah Simalungun. Pada Kamis (2/4/2020) Bupati JR Saragih menyampaikan laporan terkini Covid-19 di wilayahnya. (TRIBUN MEDAN/ALIJA)
Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 Meninggal Dunia
Bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Bupati Simalungun JR Saragih menggelar press conference lewat media Live Instagram terkait kondisi terkini ancaman pandemi Covid-19 di wilayahnya.
Ia mengatakan saat ini, Kamis (2/4/2020) ada 60 ODP dan 0 (nihil) PDP, setelah 1 PDP yang dirawat selama 8 hari di RSUD Perdagangan, akhirnya meninggal dunia.
"Hari ini kami sampaikan beberapa hal tentang Covid-19. Telah meninggal Pukul 05.00 WIB pagi tadi di RSUD Perdagangan seorang PDP atas nama Hulman Purba, berusia 66 tahun," terang JR Saragih.
PDP yang meninggal tersebut merupakan pengalaman pertama bagi Pemkab Simalungun menangani ancaman Covid-19. Itu sebabnya, sebut JR Saragih, tim Gugus Tugas sempat keteteran.
Setelah meninggal pukul 05.00 WIB pagi, Manajemen RSUD Perdagangan kesulitan mencari peti jenazah.
Akhirnya, jenazah baru dibawa ke pemakaman pada pukul 10.00 WIB.
Belum bisa dipastikan apakah PDP meninggal dunia dengan status positif ataupun negatif Covid-19, lantaran pemeriksaan laboratorium masih terpusat di Jakarta.
"Dia ini komplikasi. Punya riwayat perjalanan dari Jakarta. Sepulangnya ke kampung, ia mengalami demam tinggi. Setelah diperiksa petugas medis secara resmi dinyatakan PDP Covid-19," terang JR Saragih.
Selama masa perawatan, mantan perwira TNI ini mengatakan alat kesehatan yang dimiliki RSUD Perdagangan sebatas rapid test.
Secara Rapid Test pada 28 Maret 2020, hasilnya bahwa PDP tersebut berstatus negatif Covid-19.
Setelah PDP dimakamkan, tenaga medis kemudian melakukan pemeriksaan terhadap keluarganya.
Di sana petugas memeriksa seluruh keluarga dan orang terdekat dengan PDP.
Hasilnya pemeriksaan terhadap keluarga pun dinyatakan negatif gejala Covid-19.
JR Saragih mengakui meninggalnya PDP di Simalungun adalah pengalaman pertama.
Itu sebabnya ia meminta peti sudah disiapkan di rumah sakit bila sewaktu-waktu kejadian nahas ini berulang.
Ia juga mengaku masih menunggu alat pendeteksi Covid-19 dua minggu ke depan.
Kepada masyarakat, JR mengimbau siapapun yang merasakan demam tinggi untuk melapor ke rumah sakit terdekat, guna pendeteksian dini.
Sebab bila kondisi semakin parah, bukan tak mungkin ternyata memiliki gejala Covid-19.
"Saya mengimbau bagi warga yang sakit demam segera melapor. Ini penting agar jangan sampai semakin parah dan memunculkan opini di masyarakat," terangnya sembari mengatakan segala biaya akan ditanggung Pemkab Simalungun.
Pemkab Simalungun saat ini memantau 855 warga yang memiliki riwayat perjalanan dari luar kota.
"Belakangan ini ada banyak lalu lintas masuk ke Simalungun. Itu mereka warga yang diantaranya pulang kampung. Jangan ditahan hanya karena diawasi, karena mereka juga sebagian pulang kampung ke rumahnya," katanya.
Terakhir, JR Saragih meminta masyarakat untuk mulai menjaga kesehatan diri semaksimal mungkin dan menghindari tempat-tempat keramaian.
Ia mengungkapkan ini bukanlah soal tak bersilaturahmi, namun sebagai upaya kebaikan bersama
(tri bun-medan.com/Alija Magribi)