Sembako Bukan Uang Tunai, Bantuan Pemkab Deliserdang untuk Warga Kena Dampak Covid-19 (Corona)
Kepala Desa diminta bersikap arif bersama tim relawan menentukan siapa orang yang benar benar tepat.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN-MEDAN.com- Pemerintah Kabupaten Deliserdang tuntas merumuskan besaran anggaran yang akan dikucurkan untuk membantu ekonomi masyarakat yang benar-benar lemah, akibat terkena dampak virus covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Deliserdang, Haris Binar Ginting menyatakan setelah dilakukan pengkajian, untuk satu Kepala Keluarga (KK) akan diberikan bantuan dengan besaran Rp 300 ribu.
Ditegaskannya bantuan diberikan dalam bentuk sembako bukan uang tunai.
"Jadi bantuan nanti diberikan seperti beras dan juga telur. Setelah dikaji Rp 300 ribu lah perbulan bukan Rp 500 ribu. Awalnya kan yang dapat hanya 25 ribu KK tapi kita naikkan jadi 40 ribu KK di Deliserdang. Kemudian yang awalnya direncanakan hanya untuk tiga bulan diputuskan untuk empat bulan terhitung mulai dari bulan April, Mei, Juni dan Juli,"ujar Haris Binar Ginting Selasa, (7/4/2020).
Kadis Kominfo Deliserdang ini menyebut alokasi anggaran untuk bantuan ini seluruhnya disiapkan Rp 48 miliar. Perinciannya Rp 24 miliar dari dana APBD dan Rp 24 miliar lagi dari Dana Desa.
Saat ini Pemerintah Desa dan relawan yang ada di desa masih terus melakukan pendataan agar orang-orang yang nantinya mendapat bantuan benar-benar tepat sasaran.
" Kalau kita dari Kabupaten tidak mencampuri siapa orang-orang yang akan dapat karena yang paling paham siapa orang yang paling terkena dampak atas situasi covid-19 ini adalah Pemerintah Desa. Kades dan relawan harus bijak, proporsional dan objektif lah. Pemberian bantuan ini akan diberikan secepatnya lah, ya dalam bulan April ini juga lah,"kata Haris Binar Ginting.
Sementara itu Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Deliserdang, Citra Efendy Capah menambahkan masing-masing Kecamatan mendapatkan kuota berbeda-beda. Untuk yang paling banyak menerima bantuan adalah Kecamatan Percut Seituan sementara yang paling sedikit adalah Kecamatan Gunung Meriah.
Disebut tidak semua desa mendapat bantuan karena memang kehidupan masyarakatnya tidak terlalu berpengaruh.
" Udah ada dibatasi juga (kuota) masing-masing Kecamatan. Untuk di Desa Paya Kuda Kecamatan Galang contohnya itu enggak ada yang menerima karena memang seluruh kepala keluarganya kerja di kebun, rakyatnya bekerja punya gaji. Yang mau dibantu inikan yang memang sekarang benar-benar kesulitan untuk hidup,"kata Capah.
Diakui Capah kalau dalam pelaksanaannya nanti bisa saja banyak yang merasa kenapa ada yang tidak mendapat bantuan.
Dalam posisi ini, Kepala Desa diminta bersikap arif bersama tim relawan menentukan siapa orang yang benar benar tepat.
Persoalan ekonomi masyarakat yang terkena dampak dari adanya virus covid 19 ini sebelumnya sempat dibahas Bupati bersama dengan DPRD Deliserdang.
Saat itu dewan sempat meminta agar Pemkab bisa memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak Rp 500 ribu perbulan dalam bentuk sembako untuk 25 ribu KK selama tiga bulan berturut-turut.
Meski saat ini jumlahnya tidak sampai Rp 500 namun Pemerintah Kabupaten telah memutuskan kalau penerimanya 40 ribu KK dalam waktu empat bulan lamanya.
(dra/tribun-medan.com).