Viral Medsos

Video Call Telanjang Awal Mula Petaka Bagi Ibu Muda Ini hingga Diperas Kekasihnya Rp 40 Juta

Pelaku pemerasan yang berinisial M (32) mengaku mendapatkan foto bugil korban saat mereka melakukan percakapan melalui video call Seks

Editor: AbdiTumanggor
ISTIMEWA/YOUTUBE
Ilustrasi video call bersama pasangan kekasihnya yang malah dijadikan sebagai senjata pemerasan 

Berdasarkan pengakuannya, W terpaksa melakukan adegan panas menuruti permintaan pelaku.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Tribunnews dan Kompas.com)

Ia mengaku diancam oleh pelaku jika tidak mengindahkan keinginannya.

Bahkan pelaku sampai mengancam akan menyantet keluarga W.
Siswi W dan pelaku diketahui berpacaran lewat dunia maya selama 11 bulan.

Namun setelah memutuskan hubungan, pelaku justru menyebarkan video panas W yang disimpannya selama ini.

W telah melaporkan peredaran gambar syur tersebut ke Polres Tasikmalaya Kota, didampingi Satgas KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/3/2020).

Korban menduga, gambar-gambar tak senonoh tersebut disebar oleh E (24), mantan pacarnya di dunia maya, yang diputuskannya sebulan lalu.

Mereka menjalin kasih asmara secara maya sejak 11 bulan lalu melalui Facebook.

Pada Agustus 2019 lalu hubungan diintensifkan lewat komunikasi WA.


Korban W melapor ke polisi.
Korban W melapor ke polisi. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)
Sejak itu pula pelaku E meminta W memperlihatkan auratnya saat mereka berkomunikasi video call.
W terpaksa menuruti karena E karena  mengancam akan menyantet ibu kandungnya jika keinginannya tak dipenuhi.
"Ananda W hingga saat ini masih syok dan trauma atas peristiwa itu.
Dia tak menyangka E tega berbuat seperti itu.
Padahal mereka putus baik-baik," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Rabu (18/3/2020).
Menurut Ato, yang menjadi kekhawatirannya adalah konsentrasi W menjadi terganggu.
Padahal korban akan menghadapi UN. 
"Saat ini ananda W malu keluar rumah.
Coba bayangkan video telanjang itu beredar di HP orang-orang sekitarnya, termasuk teman-teman sekolahnya," kata Ato.
Karena itu, pihaknya akan berupaya maksimal melakukan trauma healing agar W bisa beraktivitas seperti biasa kembali.
"Target kami pada saat pelaksanaan UN, ananda W sudah bisa ikut serta," ujar Ato.
Ilustrasi siswi MTs di Tasikmalaya mengurung diri malu karena video panasnya disebar kekasih
Ilustrasi siswi MTs di Tasikmalaya mengurung diri malu karena video panasnya disebar kekasih (Food NDTV, Istimewa)

Diancam dan Diperas

Menurut keterangan Ato Rinanto, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, pelaku selama ini ada unsur ancaman dan pemerasan juga.

Awalnya korban mengaku selama sebelas bulan ini pacaran dengan pelaku E di dunia maya.

Saat hubungan mereka retak, pelaku mulai mengancam untuk menyantet ibu korban.

"Ke sininya juga pernah memeras korban. Anehnya, korban selalu menuruti apa kemauan pelaku lewat video call WhatsApp itu," ujar Ato saat ditemui di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (17/3/2020).

Korban pun pernah diminta mengirimkan uang Rp 350.000 dan mengancam akan menyantet keluarganya jika enggan menuruti semua perintah adegan panas yang dilakukan pelaku melalui video call tersebut.

"Korban sudah mengirimkan uang Rp 350.000 ke pelaku,

Korban juga diancam keluarganya akan disantet oleh pelaku.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved