Lima Dokter RSUD Padangsidimpuan Mundur, Tak Mau Lagi Tangani Pasien Corona, Ini Penyebabnya
Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, muncul polemik dari Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan.
Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
"Bagaimana para medis mau bekerja dengan risiko ancaman nyawa, sementara hak hak mereka tidak diperhatikan? Karena itu, kita meminta Pemko segera selesaikan dulu masalah yang disampaikan paramedis tersebut, baik yang disampaikan para dokter maupun para tenaga THL-nya," kata Abyadi Siregar.
Kemudian, sambung dia, lengkapi APD dan sarana prasarana rumah sakit. Apalagi, RS Padangsidimpuan salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
"Jadi, ini sangat penting. Pemko harus segera bertindak cepat. Jangan biarkan masyarakat terus dihantui kepanikan akibat Pemko tidak menunjukkan keseriusannya," jelas Abyadi.
Diketahui, pemerintah pusat sebenarnya sudah memberi kewenangan kepada pemerintah daerah melakukan refocussing atau realokasi anggaran di daerah masing-masing.
Artinya, pemerintah daerah bisa melakukan perubahan anggaran dengan memfokuskan penanganan Covid-19.
Kegiatan kegiatan atau proyek proyek yang tidak mendesak, bisa ditunda dan anggarannya bisa difokuskan dalam penanganan Covid-19.
"Pemko Padangsidimpuan harus segera bertindak. Benahi itu rumah rumah sakit, sehingga bisa memberi layanan dengan baik," tegas Abyadi.
Dijelaskannya, sesuai dengan kesepakatan dengan para dokter spesialis, uang insentif yang akan mereka terima setiap bulan sebanyak Rp 20 juta.
• Mahasiswi Juliana Tumanggor Dibunuh di Angkot, Sang Ayah Syok dan Tak Banyak Bicara
• 100 Pasien Positif Covid-19 Tersebar di 10 Daerah di Sumut, Kota Medan Terbanyak, Ini Rinciannya
Wanita Hamil Meninggal
RSUD Padangsidimpuan sebelumnya pernah menjadi sorotan.
Seorang wanita hamil yang merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit rujukan RSUP Adam Malik di Medan, Sabtu (4/4/2020) pagi.
Pasien yang diketahui dalam keadaan hamil 24 minggu itu dirawat di ruang isolasi di RSUD Kota Padangsidimpuan, Kamis (2/4/2020) malam.
Belum genap 24 jam dirawat, pasien perempuan tersebut mengeluhkan pelayanan RSUD.
Dia juga menceritakan tentang kondisinya yang semakin memburuk, di mana napasnya semakin sesak dan minta segera dirujuk ke rumah sakit yang ada di Medan.
Keluhan tersebut disampaikan di akun Facebook pribadinya.