Dari Aku yang Bukan Orang Kaya, Program Donasi dari Aplikasi Kepul, Kumpulkan 10 Ribu Setiap Orang
elalui donasi ini diharapakan seluruh kalangan bisa ikut andil dalam berdonasi. Hal ini yang membuat dalam pengumpulannya hanya dibutuhkan Rp 10 ribu.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebuah startup berbasis aplikasi digital karya anak muda Medan, Kepul melakukan penggalangan donasi dengan cara yang tidak biasa.
Dalam rangka kepedulian terhadap nasib para pekerja sektor non formal selama masa pandemi ini, mereka menggalakkan sebuah pengumpulan donasi yang diberi nama Dari Aku yang Bukan Orang Kaya.
Pengumpulan donasi ini memiliki konsep dengan mengajak semua orang menyisihkan uangnya sebesarRp 10 ribu untuk didonasikan.
Dengan harapan memiliki jumlah yang turut berdonasi sebanyak satu juta orang, Kepul ingin mengumpulkan sebanyak Rp 10 miliar agar bisa didonasikan untuk seratus ribu pekerja sektor non formal.
"Karena kalau dihitung, satu juta orang itu hanya sekitar 0,1 persen dari total penduduk Indonesia. Kita ingin tunjukkan kalau kita bisa melawan pandemi ini bersama-sama dan saling mendukung," ujar Abdul Latif Wahid Nasution, founder Kepul kepada Tri bun Medan, Senin (20/4/2020).
Latif mengatakan melalui donasi ini juga diharapakan seluruh kalangan bisa ikut andil dalam berdonasi.
Hal ini yang membuat dalam pengumpulannya hanya dibutuhkan Rp 10 ribu.
"Kadang kan orang-orang berpikir, ingin ikut berdonasi tapi enggak tahu mulai dari mana. Makanya kita buat gerakannya tagarnya Dari Aku Yang Bukan Orang Kaya, harapannya siapa saja mau ikut untuk membantu," tambah Latif.
Dampak buruk yang tengah dihadapi masyarakat, terang Latif menjadi perhatian Kepul untuk ikut bergerak.
• Peduli Covid-19, ACT Sumut Adakan Program Makan Gratis Selama Tiga Hari, Berikut Lokasinya
Pihaknya memandang akan sangat memprihatinkan jika nantinya ada yang mati karena kelaparan, bukan karena virus Corona.
"Dampak ekonomi yang disebabkan oleh virus ini kan luar biasa, banyak pedagang kaki lima yang kehilangan pembeli, para sopir kehilangan penumpangnya. Kita sama-sama menyokong jangan sampai ada korban yang meninggal karena kelaparan, bukan karena virus," tuturnya.
Sejauh ini, sejak dipublikasikan melalui sosial media, gerakan donasi 10 ribu ini telah mengumpulkan kurang lebih Rp 6 juta.
Latif mengatakan jumlah ini masih sangat jauh dari yang diharapkan.
"Kendala kita dipublikasi sih, kita butuh banyak orang lagi yang mengetahui gerakan ini dan mau ikut berdonasi. Beberapa influencer media sosial juga kita sudah coba hubungi untuk bisa blow up gerakan ini, karena yang paling penting adalah jumlah massanya," ungkap Latif.
Target pengumpulan donasi ini diharapkan bisa selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri mendatang. Sedikitnya, terang Latif, bisa membantu banyak dari para pekerja non formal untuk merayakan hari besar bersama keluarga.