Pastikan Perlindungan Maksimal, Perempuan Indonesia Disarankan Revaksinasi HPV

Untuk dewasa, PAPDI juga telah mengeluarkan jadwal imunisasi dewasa, dimana vaksinasi HPV bisa diberikan mulai usia 19 tahun.

Editor: Eti Wahyuni
Tribun Medan/HO
Konferensi pers terkait pentinya vaksinasi ulang HPV untuk perlindungan terhadap risiko berbagai jenis penyakit seperti kanker leher rahim, kanker anogenital, serta kutil anogenital. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker leher rahim, kanker anogenital, serta kutil anogenital.

Kanker yang disebabkan HPV masih menjadi ancaman serius bagi populasi di dunia, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2022, diperkirakan 660.000 perempuan terdiagnosis kanker leher rahim di seluruh dunia.

Di Indonesia, kanker leher rahim merupakan kanker terbanyak kedua pada perempuan Indonesia dengan 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya. Diperkirakan jumlah perempuan yang akan terdampak kanker leher rahim akan terus meningkat.

Vaksinasi merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi HPV penyebab kanker dan penyakit terkait HPV lainnya pada pria dan wanita, sehingga kesadaran masyarakat dan akses terhadap vaksinasi saat ini menjadi hal yang mendesak.

Baca juga: CEK FAKTA Soal Isu Vaksin HPV Bisa Picu Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli

Melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus-menerus, upaya mencegah kanker terkait HPV menjadi terbuka lebar, terutama melalui vaksinasi generasi terbaru yang memberi perlindungan menyeluruh terhadap HPV penyebab kanker yang dominan di Indonesia.

Virus HPV memiliki 200 tipe yang beredar di dunia, dimana terdapat tipe HPV risiko tinggi yang sering menyebabkan kanker serta tipe HPV risiko rendah yang sering menyebabkan kutil anogenital.

Pada tahun 2023, terdapat enam vaksin HPV yang tersedia secara global, dan tiga vaksin HPV yang tersedia di Indonesia. Semuanya melindungi terhadap tipe HPV risiko tinggi yang menyebabkan sebagian besar kanker leher rahim dan anogenital yaitu tipe 16 dan 18, dan telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah infeksi HPV, kanker leher rahim dan anogenital.

Kendati demikian, terdapat tipe HPV risiko tinggi selain tipe 16 dan 18 yaitu tipe 52 dan 58 yang masih mendominasi . Teknologi vaksin terbaru memungkinkan adanya pilihan vaksin yang melindungi lebih banyak virus, termasuk HPV tipe 52 dan HPV tipe 58.

Vaksinasi HPV bisa diberikan pada anak perempuan mulai 9 tahun. Ini sesuai dengan rekomendasi IDAI 2023 dan rekomendasi IDAI 2020, yaitu diberikan pada anak perempuan usia  9-14 tahun. Untuk dewasa, PAPDI juga telah mengeluarkan jadwal imunisasi dewasa, dimana vaksinasi HPV bisa diberikan mulai usia 19 tahun.

Dalam sebuah konferensi pers, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI mengatakan, seiring berkembangnya bukti ilmiah dan varian HPV yang ditemukan di Indonesia, penting bagi masyarakat untuk memastikan bahwa perlindungan yang dimiliki sudah mencakup tipe-tipe HPV yang paling berisiko.

“Yang perlu diwaspadai, tipe HPV yang dominan di Indonesia seperti HPV 52 dan 58 ternyata tidak tercakup dalam vaksin HPV generasi lama. Oleh karena itu, masyarakat dapat melakukan revaksinasi HPV yaitu dengan vaksinasi HPV terbaru yang dapat melindungi dari 9 tipe virus, termasuk tipe 52 dan 58 yang paling sering ditemukan di Indonesia,” katanya.

Masyarakat bisa memulai dengan berdiskusi dengan tenaga kesehatan untukmendapat info yang lebih mendalam dan menyeluruh dalam kaitannya dengan vaksinasi ini.

Lebih lanjut dr Anshari menambahkan, saat ini sudah tersedia pilihan vaksin HPV yang memiliki cakupan proteksi yang lebih luas hingga sembilan tipe HPV yang memungkinkan perlindungan lebih komprehensif terhadap subtipe yang paling umum menjadi penyebab kanker leher rahim.

Sementara Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, Dr dr Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM mengatakan, pihaknya mendorong masyarakat mengambil langkah untuk mencegah infeksi HPV dengan vaksinasi HPV sesuai rekomendasi PAPDI.

“Bagi yang sudah divaksin dengan generasi sebelumnya, revaksinasi HPV dengan vaksin HPV generasi baru dapat dipertimbangkan. Bagi yang belum divaksinasi, bisa mempertimbangkan vaksinasi generasi baru agar mendapat perlindungan yang lebih luas,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved