Virus Corona
Prof Faisal Rizal Klaim Temukan Obat Covid-19, Tidak Ada Efek Samping, Begini Prinsip Kerjanya
Prof Dr Ir H Faisal Rizal M Kes melaporkan kepada Gubernur Sumsel Herman Deru jika dirinya berhasil menemukan obat Covid-19 (Virus Corona)
Sebelumnya Gilead Sciences Inc, perusahaan bioteknologi AS, yang tengah menguji cobakan obat antivirus Remdesivir menunjukkan hasil menggembirakan.
University of Chicago Medicine merekrut 125 pasien dengan virus korona ke dalam dua uji klinis tahap akhir Gilead, 113 di antaranya dalam kondisi sakit parah.
"Berita terbaiknya adalah bahwa sebagian besar pasien kami sudah keluar. Ini bagus. Hanya dua pasien yang meninggal," kata spesialis penyakit menular University of Chicago Kathleen Mullane, menurut STAT News, seperti dilansir CNBC, Jumat (17/4/2020).
Melansir kompas.com, Slawomir Michalak, seorang pekerja pabrik berusia 57 tahun dari pinggiran barat kota Chicago, termasuk di antara peserta dalam studi di Chicago.
Salah satu putrinya mulai merasa sakit pada akhir Maret dan kemudian didiagnosis dengan Covid-19 ringan.
Michalak, sebaliknya, mengalami demam tinggi dan melaporkan sesak napas dan sakit parah di punggungnya.
"Rasanya seperti seseorang meninju saya di paru-paru," katanya kepada STAT News.
Atas desakan istrinya, Michalak pergi ke rumah sakit Universitas Kedokteran Chicago pada Jumat, 3 April.
Demamnya melonjak hingga 104 dan dia berusaha untuk bernapas.
Di rumah sakit, dia diberi oksigen tambahan.
Dia juga setuju untuk berpartisipasi dalam uji coba klinis kasus Covid-19 yang parah dari Gilead.
Infus remdesivir pertama yang diberikan adalah pada Sabtu, 4 April.
“Demam saya turun segera dan saya mulai merasa lebih baik,” kata Michalak.
Dosis kedua pada Minggu, Michalak mengatakan dia tidak memerlukan bantuan oksigen tambahan.
Dia menerima dua infus remdesivir setiap hari dan cukup pulih untuk dikeluarkan dari rumah sakit pada Selasa, 7 April.
“ Remdesivir adalah keajaiban,” kata Michalak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Profesor di Sumsel Mengaku Menemukan Antivirus Covid-19"