Sambil Merangkak, Korban Pembacokan Minta Tolong Berlumur Darah, Seorang Balita Berhasil Selamat
Tak hanya itu anak perempuannya yang belum diketahui namanya pun turut menjadi korban dalam aksi pembacokan brutal ini.
"Pelaku juga sempat mematikan saklar listrik rumah korban dan masuk ke kamar korban hingga membacoknya," ujarnya.
Polres Purwakarta masih belum dapat menyimpulkan motif pembacokan ini.
Namun ia menduga aksi ini lantaran unsur dendam sebab tak ada harta benda yang hilang.
• Jasa Besar June Almeida, Perempuan Penemu Pertama Virus Corona yang Putus Sekolah karena Biaya
"Jumlah pelaku berapa orangnya kami belum tahu. Yang jelas dalam satu keluarga ini ada empat orang, 3 di antaranya kena bacok dan satu lagi masih balita diamankan warga," ujarnya seraya menyebut para korban telah dibawa ke RSUD Bayu Asih.
Ketika disinggung alat yang dipakai pelaku dalam melakukan pembacokan, Handreas mengaku belum mengetahuinya sebab masih dalam penyelidikan.
"Kami sudah police line pintu belakang hingga ke depan," katanya.
Tak ada barang hilang
Kasus pembacokan sekeluarga terjadi di Kampung Munjul RT 36/09, Kelurahan Munjuljaya, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 02.30 WIB.
Sebelum membacok satu keluarga, pelaku masuk ke rumah korban dengan memanjat benteng rumah bagian belakang.
Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan melalui Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Handreas Ardian mengatakan pelaku sempat mematikan saklar listrik rumah korban dan masuk ke kamar lalu membacoknya.
"Berdasar informasi yang dihimpun kuat dugaan ada unsur dendam karena tidak ada barang korban yang diambil," ujarnya.
• Ketum PSSI Iwan Bule Ucapkan Hal Spesial Buat PSMS Medan di HUT Ke-70
Pantauan Tribun Jabar di lokasi, sejumlah warga sekitar pun tampak penasaran dan berkumpul di depan rumahnya masing-masing saat aparat polisi memasang garis polisi di sekitar rumah korban.
"Korban ini seorang perawat RS Bayu Asih bernama Kurniawati (36) dan suaminya Dedi Rukmayadi (35) juga beserta anak korban yang belum diketahui identitasnya," katanya.
Handreas juga menyebutkan kasus ini masih dalam proses penyelidikan polisi.
Berdasarkan keterangan saksi, Handreas menuturkan saksi yang merupakan tetangga sempat mendengar suara orang minta tolong dari arah rumah korban.
"Saksi pun datang melihat ke rumah korban gelap dan lalu banyak warga yang datang ke rumah korban.
Saksi saat itu posisi merayap keluar pintu rumah sambil minta tolong dengan keadaan sekujur tubuh penuh darah dan kemudian dibawa ke RSUD Bayu Asih," katanya.
(*)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Jabar dengan judul : Sambil Merangkak & Berlumuran Darah, Korban Pembacokan di Purwakarta Menjerit Meminta Tolong