Virus Corona
Kasus Covid-19 Singapura Tembus 10.000 Orang, Pengelola Asrama Kurung Pekerja Asing Berhari-hari
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mengkonfirmasi 1.016 kasus Covid-19 baru hingga Rabu (22/4/2020).
"Kami akan menerapkan langkah-langkah ketat ini hingga 4 Mei," ujarnya. “Tetapi, kami tidak akan bisa sepenuhnya mencabut pembatasan setelah itu, dan kembali ke bisnis seperti biasa".
“Karena itu, kami akan memperpanjang pemutus sirkuit selama empat minggu lagi setelah 4 Mei, dengan kata lain hingga 1 Juni," imbuh Perdana Menteri Singapura.
Akibatnya, warga Singapura mempunyai persepsi salah terhadap pekerja asing.
Seperti yang dilakukan manajer asrama di Singapura, yang mengurung 20 pekerja asing di kamar mereka setelah seorang rekannya dinyatakan positif Covid-19.
Sang manajer berdalih "tidak punya pilihan" untuk melindungi keselamatan 800 pekerja lain yang tinggal di sana.
Manajer Asrama Joylicious, 35, yang ingin dikenal hanya sebagai Tuan Thng, mengatakan: “Kami tidak punya pilihan selain bermain aman.

Saya memiliki 800 pekerja lain yang diurus dan mereka memiliki 800 keluarga yang mereka tanggung. [Kami tidak bisa membiarkan] satu domba hitam menyebabkan semua ini [lepas kendali]. "
Melansir South China Morning Post, Pegiat hak-hak pekerja migran Transient Workers Count Too (TWC2) di halaman Facebook-nya, Selasa (21/4/2020), mengatakan pekerja migran itu telah dikurung sejak 17 April.
Tetapi Mr Thng mengatakan mereka sebenarnya dikurung dalam ruangan selama "kurang dari 24 jam", 20 pekerja, bukan 21 pekerja seperti yang diklaim TWC2.
Manajemen asrama berdalih mengurung pekerja asing, karena membutuhkan waktu untuk menyiapkan kamar baru di lantai lain dengan toilet terpasang.
Dalam posting berikutnya pada hari Selasa, TWC2 mengatakan para pria itu berada di ruangan yang lebih besar, satu lantai di bawah, dengan toilet yang terpasang, tetapi ruangan itu masih terkunci.
Kelompok itu memberikan foto yang dimaksudkan untuk menunjukkan kait yang mengunci pintu kamar baru.
Kemudian di pos selanjutnya, TWC2 menulis: “Polisi datang dan pintu dibuka. Sekarang, pintu dibiarkan terbuka dan mereka mendapatkan udara segar. Semoga itu tetap seperti itu. "
Reena Wong Direktur Personalia V Spec Engineering & Supplies, tempat pria yang terinfeksi Covid-19 bekerja, membela tindakan asrama.
Wong mengatakan bahwa tidak masuk akal membiarkan pekerja asing dari dari ruangan yang ditempati orang terinfeksi Covid-19 dibiar berkeliaran.