Update Covid19 Sumut 23 April 2020
Pertama Kali di Sumut, Seorang Ibu Positif Covid-19 Melahirkan Anak di RSUD Rantauprapat
Pertama Kali di Sumut, Seorang Ibu Positif Covid-19 Melahirkan Anak di RSUD Rantauprapat
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Untuk pertama kalinya di Sumatera Utara (Sumut), seorang ibu berstatus positif Covid-19 melahirkan seorang anak di RSUD Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut yang, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan bahwa ini terjadi untuk pertama kalinya terjadi Sumut
"Ini kasus pertama untuk di Sumut. Adanya PDP dengan rapid test positif berhasil melahirkan," katanya kepada Tribun, Kamis (23/4/2020).
Ia menjelaskan ibu tersebut melahirkan pada Rabu (22/4/2020) pagi. Dan saat ini kondisi ibu dan bayi dalam keadaan yang baik.
"Prosesi persalinannya juga berjalan secara normal. Dua-duanya sehat, mereka saat ini sedang dalam proses perawatan lanjut," ungkap Aris.
Mengenai kemungkinan bayi tersebut akan tertular karena ibunya yang merupakan PDP dengan hasil rapid test positif, Aris mengaku bahwa hal ini masih perlu pemeriksaan.
Awalnya Aris menjelaskan ibu tersebut tengah hamil sembilan bulan saat Ia mengeluhkan batuk dan sesak napas.
Kemudian ibu tersebut melakukan rapid test dan ternyata hasilnya positif
"Kita doakan, mudah-mudahan ibunya negatif hasil pemeriksaan swabnya. Begitu juga dengan bayinya," ujarnya.
Kasus Serupa di Cianjur
Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
Seorang ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 melahirkan anak kembar.
Nahas, ibu dan seorang bayinya meninggal dunia.
Sedangkan satu orang lagi bayinya dirawat di RSHS Bandung dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan, pasien positif Covid-19 berusia 26 tahun tersebut merupakan warga Kecamatan Cijati yang melahirkan pada 31 Maret 2020.
Setelah melahirkan pasien tersebut sempat dirawat di RSUD Sayang dan dinyatakan sembuh dari proses melahirkan serta tidak menunjukkan gejala sehingga diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Pada 4 April, pasien tersebut sempat mengeluhkan sesak nafas.
Namun, ia tidak langsung berobat. Pasien baru berobat keesokan harinya, pada tanggal 5 April.
Dari hasil pemeriksaan dan rapid test di puskesmas di Kecamatan Cijati, didapati hasilnya positif Covid-19 sehingga pada 6 April pasien langsung dirujuk ke RSUD Cimacan, sebab isolasi di RSUD Sayang Cianjur sudah penuh.
Pasien sudah menjalani penanganan medis, namun pada 7 April 2020 pasien meninggal dunia.
"Pasien langsung diambil sampel untuk uji swab. Dan hari ini keluar hasilnya, ternyata positif Covid-19 berdasarkan swab test atau metode RT-PCR," kata dia.
Sementara seorang anak dari pasien tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di RSHS Bandung dengan status PDP.
Sebab, tidak lama setelah ibunya meninggal bayi tersebut menunjukkan gejala yang mirip dengan Covid-19.
"Yang satu lagi anaknya meninggal, sedangkan yang satu sedang dirawat di RSHS. Kami masih pantai kondisinya, termasuk hasil swabnya, apakah juga positif atau negatif," pungkasnya.
Dua PDP Meninggal di RSUP Adam Malik
Dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 berjenis kelamin perempuan meninggal dunia di RSUP Haji Adam Malik.
Dengan penambahan tersebut, total pasien Covid-19 meninggal di RSUP Adam Malik berjumlah 10 orang dengan rincian 6 berstatus PDP dan 4 berstatus positif.
Kasubag Humas RSUP Adam Malik, Rosario menyebutkan bahwa keduanya meninggal pada hari yang berbeda yaitu pada 21 April dan 22 April 2020.
Namun keduanya sama-sama masuk dirawat di ruang isolasi pada hari yang sama.
"Yang pertama perempuan berumur 23 tahun meninggal 21 April jam 19.00 WIB, dirawat sejak 21 April jam 12.35 WIB. Yang satu lagi perempuan berumur 58 tahun meninggal 22 April pukul 01.00 WIB, dirawat sejak 21 April jam 14.42 WIB," jelasnya kepada Tribun, Kamis (23/4/2020).
Rosario membenarkan kedua pasien telah dalam keadaan buruk saat mulai masuk di RSUP Adam Malik sehingga hanya bertahan tak lebih dari sehari.
"Iya., keadaan nya udah jelek waktu masuk ke Adam Malik," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa keduanya bukanlah warga Kota Medan.
"Bukan warga Medan kedua-duanya," cetus Rosario.
Sementara hingga 22 April 2020 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUP Adam Malik hanya berjumlah satu orang, dan 10 lainnya berstatus PDP.
Sementara pasien Covid-19 yang sembuh berjumlah 12 orang.
(vic/tri bun-medan.com)