VIRAL Hotman Paris Posting Warga Sumut Sekeluarga Tak Makan Berhari-hari, Ini Kata Camat Medan Denai

Pengacara 30 miliar itu, mengunggah 3 foto sekaligus tentang satu keluarga di Medan yang dikabarkan tidak makan berhari-hari dan diusir dari kontrakan

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/Instagram Humas Pemko
Camat Medan Denai, Ali Sipahutar (dua kiri) saat menyambangi kediaman keluarga Zunaidi Rahman guna memastikan berita viral. 

TRI BUN-MEDAN.com - Media sosial diramaikan postingan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Sosok berjuluk pengacara 30 miliar itu, mengunggah 3 foto sekaligus tentang satu keluarga di Medan yang dikabarkan kelaparan lantaran tidak makan berhari-hari, dan diusir dari kontrakan.

Keluarga itu adalah Zunaidi Rahman dan istrinya, Evarianti Boru Ritonga serta kelima anak mereka.

“Pak Gubsu:,apa benar keluarga junaedi rahmat ini tidak makan berhari hari dan kemudian di usir dari kontrakan? Temanku Gubernur Sumut: tolong kirim stafmu menolong keluarga ini! Mana pengusaha Medan? Lae lae! Bantulah! Bantu dimana keluarga ini sekarang agar saya bangunkan klien dan teman saya utk bantu! Wa dan dm hotman,” demikian postingan di akun @hotmanparisofficial, Mingu (26/4/2020).

Camat Medan Denai, Ali Sipahutar, angkat bicara tentang unggahan yang viral di medsos tersebut.

Ali membantah ada warganya yang tidak makan berhari-hari karena terdampak Covid-19.

Usai viral di medsos, Ali langsung menyambangi kediaman Zunaidi Rahman untuk memastikan kebenaran informasi yang mengatakan bahwa keluarga tersebut sudah tidak makan berhari-hari.

"Kedatangan kami kemari atas informasi yang viral di medsos dan sekaligus untuk melihat langsung kondisi satu keluarga tersebut.

Dan, Evarianti Boru Ritonga menyatakan tidak benar bahwa mereka tidak makan berhari-hari. Yang benar mereka telah diusir dari kontarakan rumah mereka karena tidak mampu membayar biaya sewa rumah," kata Ali.

Ali juga mengatakan bahwa pemberitaan terkait tidak makan berhari-hari juga mengganggu keluarga tersebut karena banyak orang yang datang melihat mereka.

Padahal fakta sebenarnya, kata Ali, bahwa keluarga tersebut kehilangan pendapatan karena Zunaidi Rahman yang berprofesi sebagai pekerja servis Air Conditioner (AC) minim orderan karena pandemi.

"Kami sudah ngomong sama ibu juga bahwa berita tersebut sangat mengganggu Ibu dan Bapak, karena masyarakat banyak datang kemari. Oleh karena itu kami kemari juga bersama dengan Pak Lurah, kami berusaha supaya bapak ibu juga bisa tenang menjalani hidup sehari-hari tidak merasa tertekan dengan berita yang ada," kata Ali.

Sementara itu, Ali mengatakan bahwa keluarga tersebut masih berstatus sebagai warga Binjai sehingga sulit mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Ia mengatakan pihaknya akan membantu memproses dokumen agar keluarga tersebut dapat mendapatkan bantuan sosial.

"Walaupun Bapak dan Ibu ini kependudukannya masih di Kota Binjai nanti Pak Lurah dan kepling coba bantu agar dipercepat, kita bantu mereka agar bisa dimasukkan ke bantuan sosial pemerintah. Waktu di Kota Binjai tidak dapat bantuan ya," katanya

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved