Update Covid19 Sumut 1 Mei 2020

TOLAK PEMAKAMAN, Warga Mencirim Binjai Lempari Ambulans Jenazah PDP Covid-19

Warga Kelurahan Mencirim, Binjai Timur, melempari mobil ambulans yang hendak mengecek lokasi pemakaman jenazah PDP Covid-19, Jubaidah (44).

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Juang Naibaho
HO
Pemakaman Jubaidah dilakukan sesuai protokol Covid-19 di Binjai Barat, Jumat (1/5/2020). 

Laporan Wartawan Tri bun-Medan / Dedy Kurniawan

TRI BUN-MEDAN.com, BINJAI - Warga Kelurahan Mencirim, Binjai Timur, melempari mobil ambulans yang hendak mengecek lokasi pemakaman jenazah PDP Covid-19, Jubaidah (44).

Jubaidah, warga Kecamatan Binjai Barat meninggal dunia pada hari Kamis (30/4/2020) sekitar pukul 20.00 WIB di RS Arta Medika, Kota Binjai.

Rencana pemakaman Jubaidah mendapat penolakan dari warga sekitar Mencirim.

Pada pukul 23.00 WIB mobil ambulans pihak Pemko Binjai melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Binjai dilempari pakai batu dan dipukul-pukul warga Mencirim.

"Kami tidak terima dimakamkan di sini. Sekali kami bilang tidak, ya tidak. Balik sana kalian. Intinya kami tidak akan terima," teriak warga yang menolak

"Ambulans PSC Dinkes Kota Binjai yang melakukan pengecekan dilempari warga dengan batu, sehingga dengan mempertimbangkan faktor keamanan oleh pihak Pemko berkoordinasi dengan pihak keluarga.

Almarhumah akhirnya dikebumikan di Pemakaman Umum Muslim Jl Mayjen Sutoyo Lingkungan I Gang Wakaf Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat," kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Jumat (1/5/2020).

Jenazah Jubaidah akhirnya dimakamkan pukul 02.45 WIB, Jumat (1/5/2020).

Pemakaman dilaksanakan sesuai sesuai SOP oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bersama BPBD, Dinkes Kota Binjai.

Proses pemakaman dikawal aparat hukum Danramil 01/Kota Kapten Inf A Yani Lubis, Kapolsek Binjai Barat AKP Arnawati, personel Polsek Binjai Barat dan Koramil 01/Kota.

"Selesainya jam 03.20 WIB pemakaman, berjalan dengan aman dan terkendali. Jubaidah meninggalkan seorang suamidan tiga orang anak," katanya.

Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Jubaidah dirawat karena memiliki riwayat diabetes yang sudah menahun.

Seminggu belakangan Jubaidah mengalami sesak nafas (komplikasi) sehingga dirawat di RS Arta Medika Jalan Samanhudi Kecamatan Binjai Kota.

"Terhadap Jubaidah telah dilakukan rapid test oleh pihak rumah sakit dengan hasil positif Covid-19, sedangkan hasil pengambilan atau tindakan Swap belum keluar dari Litbang Dinkes RI," jelas AKP Siswanto Ginting.

Terpisah, Sani warga yang sempat menolak pemakaman Jubaidah, mengatakan alasan penolakan lantaran khawatir akan berdampak buruk bagi kesehatan warga lainnya.

Katanya, di tempat mereka sudah ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan tempat kremasi jenazah.

"Kenapa semua di sini? Kampung ini mau dijadikan pemakaman bagi penderita Covid-19 pula. Kami tidak terima," tukas Sani.

(Dyk/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved