Viral Penimbun Masker Jual Rugi Stok Masker Bedah Lantaran Harga Kembali Normal Buat Netizen Tertawa
Baru-baru ini penimbun masker disebut merugi miliaran rupiah karena harga masker sudah mulai normal dan tak lagi langka.
Harga tersebut dianggap murah lantaran saat beli dikenai harga Rp 185 ribu.
"Twitter please do your magic.
JUAL RUGI masker Multi One Plus, 150 ribu/box isi 50. Ada 25 karton, 1 karton 40 box.
Plis, jual murah, lagi butuh duit bgt, habis kena musibah.
Itu saya udah rugi, belinya 185 ribu. Kirim via JNE, J&T. COD oke wilayah Malang. Minat DM.
@infomalang" tulisnya di Twitter.
Postingan ini langsung ramai dikomentari netizen.
Ada belasan ribu replies dalam postingan tersebut.
Netizen yang kesal lantaran kesulitan mencari masker sebulan lalu menyampaikan umpatan.
Tak sedikit yang ikut menertawakan.
Terkait situasi ini, pakar ekonomi pun memberikan penjelasan mengapa harga masker di pasaran kini sudah tak lagi langka dan harganya berangsur normal.
• Potret Kim Jong Un Muncul di Publik Setelah Kabar Kematiannya Beredar [Berita Kim Jong UN]
Penjelasan Pakar Ekonomi
Pakar ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Lukman Hakim, Ph.D memberikan keterangannya ketika dikonfirmasi Tribunnews dilansir dari artikel "VIRAL Harga Masker Mulai Normal, Penimbun Disebut Rugi Miliaran, Ekonom: Salah Sendiri Menimbun".
Lukman, sapaannya, mengaku wajar mengenai kerugian yang menimpa para oknum penimbun.
"Dulu di Indonesia permintaan tinggi dan barangnya langka jadi mahal."
"Begitu barang-barang sudah semakin banyak kan harganya jadi turun," ungkap Lukman saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/4/2020).
Lukman mengatakan, risiko kerugian yang dialami oknum penimbun merupakan salah penimbun itu sendiri.
"Penimbun kasian sebenarnya, tapi salah sendiri menimbun kan?"
"Itu risiko penimbun, bisa terjadi sebaliknya, bila harga melambung tingi maka keuntungannya sangat tinggi," kata Lukman.