Viral Medsos

Mahasiswa S2 Jurusan Marketing yang Dijuluki 'Crazy Rich Surabaya' Ini Bagikan Kardus Berisi Uang

Tom Liwafa bersama temannya kemudian menaiki Porsche dan berkeliling memberikan kardus berisi uang, mi, dan beras ke sejumlah warga yang ditemui

Editor: AbdiTumanggor
repro bidik layar instagram @tomliwafa
Video Tom Liwafa memberikan bantuan sembako di kardus berisi mie instan dan uang tunai Rp 1,5 juta.(repro bidik layar instagram @tomliwafa) 

Berpikir "out of the box"

Kunci sukses bagi Tom Liwafa adalah keyakinan dan kerja keras.

Selain itu, sejak kecil dia selalu dididik orangtua agar menjadi anak yamg tekun, jujur, dan disiplin.

Sejak belia, orangtua Tom Liwafa juga mendukung dia untuk menjadi pengusaha.

"Apalagi orangtua saya kan serabutan dulu. Nasihat yang sering dibilang orangtua, yang penting tetap bermanfaat bagi orang banyak, gitu saja sih," kata dia.

Ayah dari Averyn Del Liwafa dan Fella Del Liwafa ini mengaku sering disebut orangtuanya nyeleneh, karena seingkali menyampaikan gagasan yang tak masuk akal.

Menurut Tom, ia hanya berusaha melakukam sesuatu yang terkadang tidak terpikir oleh oramg lain.

Namun, gagasan dari berpikir di luar kotak itu bisa mengantarnya meraih kesuksesan yang diinginkan.

"Jadi, ya kalau misalkan saya melakukan sesuatu itu juga sering out of the box, jadi memang benar-benar hal yang kadang-kadang orang enggak kepikiran, tapi saya justru melakukannya," kata dia.

Ia mencontohkan, jika pada umumnya pembuatan stiker menggunakam printing, Tim Lieafa memilih untuk menggunakan sablon.

Cara lain yang oleh orang lain dianggap gila adalah membagikan 2.000 porsi makanan di restaurant miliknya kepada tenaga medis.

"Nah, itu kalau dipikir bangkrut ya bangkrut, Mas. Karena toko sepi kok malah dibagi-bagikan. Tapi ya Alhamdulillah, semakin berbagi semakin lancar," kata Tom yang menikah di usia 25 tahun.

Berempati, tak banyak mengeluh

Tom yang kini tengah menyelesaikan S2 jurusan marketing management di Universitas Ciputra mengatakan, kesuksesan memang butuh usaha dan kerja keras.

Namun, di balik itu semua, seseorang harus memiliki jiwa empati yang tinggi sekaligus tak banyak mengeluh dengan kondisi yang dihadapi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved