Pelni Tetap Tiadakan Penjualan Tiket Hingga 8 Juni

Manajemen PT PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) tetap meniadakan penjualan tiket hingga 8 Juni 2020.

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Natalin Sinaga
Pelanggan membeli tiket Pelni dengan tujuan Belawan ke Batam, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Natalin

TRI BUN-MEDAN.COM, MEDAN - Manajemen PT PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) tetap meniadakan penjualan tiket hingga 8 Juni 2020.  

Humas PT Pelni, Ayu mengatakan saat ini KM Kelud masih portstay hingga tanggal 15 Mei di Belawan. Lalu akan portstay kembali dari tanggal 17 hingga 31 Mei di Tanjung Priok.

"Kami per tanggal 24 April hingga 8 Juni tidak menjual tiket penumpang," ujar Ayu, Kamis (7/5/2020).

Ia menjelaskan pihaknya mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama musim mudik Idul Fitri 1441H dalam rangka pencegahan penasaran Covid-19.

"Kami masih lihat perkembangan, karena bila mengikuti PM 25, kapal rencana stay sampai tanggal 8 Juni," ucapnya.

Diakuinya, Pelni hingga detik ini operasional dengan skema portstay bergantian, dan tidak ada aktivitas naik turun penumpang di kapal penumpang. Namun untuk logistiknya masih berjalan normal.

"Operasional kapal-kapal kami sesuaikan di masa pandemi Covid-19 sesuai dengan aturan protokol kesehatan pemerintah," kata Ayu.

Di samping itu, Kepala Kesekretariatan PT Pelni, Yahya Kuncoro menjelaskan di tengah situasi pandemik Covid-19, PT Pelni berkomitmen untuk terus memaksimalkan pelayanan kapal-kapalnya baik itu untuk angkutan penumpang maupun angkutan logistik.

"Pelni selalu siap untuk mengoperasikan kapal-kapalnya secara bergantian menuju wilayah yang tetap membuka pelabuhannya untuk angkutan barang," ucap Yahya.

Dalam hal transportasi logistik, lanjutnya, sekitar 50 persen kapal penumpang Pelni memiliki ruang yang dapat dimaksimalkan untuk mengangkut muatan kontainer, baik itu dry maupun reefer container, general cargo. Bahkan beberapa kapal mampu mengangkut kendaraan.

"Pelni sendiri memiliki komitmen untuk membantu pemenuhan kebutuhan logistik di seluruh wilayah di Indonesia, terutama Indonesia Timur sehingga dapat menjaga stabilitas kebutuhan barang di Indonesia,"ucap Yahya.

Sementara itu, Pelni akan tetap mengoperasikan kapal perintis guna mengamomodasi kebutuhan transportasi masyarakat yang berada di wilayah T3P yang ingin memenuhi kebutuhan pokok ataupun bekerja.

"Tentu sebelum melakukan kegiatan operasional, kami akan memeriksa kesehatan seluruh kru yang bertugas sesuai dengan prosedur yang ada. Kami akan pastikan semua kru dalam keadaan sehat dan memenuhi standar untuk melakukan pelayaran," katanya.

Diakuinya, kapal telah dijadwalkan akan kembali melakukan operasional, yakni KM Sinabung telah berlayar pada 24 April 2020 dari Tg. Priok dengan rute Tg. Priok - Kijang - Batam - Belawan (PP) menggantikan rute yang dioperasikan KM Kelud.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Cabang PT Pelni Medan, M. Lutfi Israr Sutan. Diakuinya, KM.Kelud masih berlabuh di Belawan. "Kita tunggu instruksi dari kantor pusat," ucap Lutfi.

Transportasi Bus

Terpisah, perusahaan bus di Kota Medan saat ini masih menunggu arahan dari pemerintah terkait diperbolehkannya moda transportasi angkutan penumpang beroperasi lagi.

Dari pantauan Tribun-Medan.com di pool bus Makmur, Kamis (7/5/2020), pool bus tersebut tampak sepi, hanya ada petugas yang berjaga di loket.

"Memang kita tahu ada peraturan baru tersebut, tapi hingga sekarang kita belum ada menerima aturan tersebut. Kita juga belum tahu teknisnya akan seperti apa," ungkap Perwakilan Bus Makmur, Siahaan.

Ia mengatakan pihaknya sudah menutup keberangkatan penumpang sejak 24 April 2020.

Sejak adanya peraturan yang memperbolehkan moda transportasi kembali beroperasi, sudah banyak penumpang yang bertanya mengenai hal itu.

"Dari tadi pagi ada saja yang datang untuk menanyakan mengenai penjualan tiket. Tapi kami juga enggak berani menjual tiket kalau tidak ada arahan dari pemerintah," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melayani pengiriman logistik saja.

Dalam satu hari hanya ada dua perjalanan yakni ke Pekanbaru dan Perawang.

"Kita sih menunggu arahan dari pemerintah saja. Sekarang kita belum ada jual tiket," katanya.

Hal serupa juga diungkapkan Humas ALS (Antar Lintas Sumatera), Alwi. Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan teknis dari pemerintah.

"Kita masih menunggu aturan teknisnya. Sampai saat ini belum ada," katanya, Kamis (7/5/2020).

Alwi mengatakan masih ada penumpang yang menanyakan kapan bus tersebut akan melakukan kembali kegiatan operasional. Namun pihaknya belum bisa memberikan jawaban.

"Ada saja yang bertanya kapan bisa beroperasi, kita pun belum bisa memberikan jawaban. Sekarang kita tidak melayani, bahkan untuk pengiriman logistik juga tidak," pungkasnya.

(nat/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved