Ramadhan 2020

Bubur Pedas Medan, Padukan Bubur dan Anyang Khas Melayu Langkat Sebagai Menu Berbuka

Bubur Pedas Medan hanya berjualan saat bulan Ramadan setiap harinya. Bubur Pedas ini merupakan andalan suku Melayu untuk berbuka puasa.

TRIBUN MEDAN/KARTIKA
KULINER Bubur Pedas Medan khas Melayu Langkat yang terletak di Jalan Kapten Muslim, Kecamatan Medan Helvetia, Medan, Jumat (8/5/2020). 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Bubur pedas dan anyang selalu menjadi incaran menu berbuka khas Melayu bagi masyarakat saat Ramadan.

Diantara beragam menu bubur pedas di pasaran, ada kuliner Bubur Pedas Medan Khas Melayu yang terletak di Jalan Kapten Muslim, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.

Bubur Pedas Medan menyajikan menu andalan berbuka yaitu Anyang dan Bubur Pedas.

Pemilik Bubur Pedas Medan, Andi Sutristno mengungkapkan, dirinya sudah mulai berjualan bubur pedas sejak 2017 tepatnya tiga tahun lalu.

Ia merintis Bubur Pedas Medan ini bersama sang Istri yang merupakan asli Tanjung Pura, Langkat.

"Saya jualan sudah tiga tahun tiap Ramadan. Kita jualan khas Melayu ini kuliner yang harus dilestarikan. Ciri khas orang Melayu yang saat ini sudah cukup jarang ditemukan," ungkap Andi, Jumat (8/5/2020).

Andi menjelaskan bahwa komponen dalam bubur pedas begitu kompleks hingga dapat memakan waktu proses masak selama kurang lebih sembilan jam.

"Bubur ini sangat kompleks ya, kita mulai dari Subuh mulai dari berbelanja di pasar. Di bubur pedas ini ada berbagai macam umbi-umbian yang ada 20 macam jenis. Mengolahnya ini lumayan rumit tapi Alhamdulillah peminatnya banyak," jelasnya.

Tambahnya, Andi menjelakan komponen yang terdapat di bubur khas Melayu Langkat tersebut.

Bank Sumut Salurkan Bantuan Rp 417 Juta Selama Pandemi Covid-19

"Jadi di dalamnya ini ada kentang, ubi rambat ditambah lagi ada pakis, jadi kita bisa habiskan 10kg untuk merajangnya," kata Andi.

Bagi Andi yang telah berjualan bubur pedas, Anyang merupakan pelengkap komplit untuk bubur pedas. Ia menuturkan bahwa tanpa ada anyang seperti ada yang kurang.

"Anyang pakis ini lauknya bubur pedas. Ibaratnya bubur pedas tanpa anyang itu seperti ada yang kurang. Adanya anyang pakis inilah yang buat bubur pedas menjadi lebih nikmat. Selain rasa anyang ini pedas, juga ada rempah-rempah. Jadi banyak kandungan seperti kelapa gongseng," ujar Andi.

Bubur Pedas Medan hanya berjualan saat bulan Ramadan setiap harinya. Andi menuturkan bahwa Bubur Pedas ini merupakan andalan suku Melayu untuk berbuka puasa.

Maulida Yani, pelanggan bubur pedas mengungkapkan bahwa tiap tahun ia rutin membeli bubur pedas karena selain ia merupakan suku Melayu, ia juga menyukai aroma rempah yang terkandung di dalamnya.

"Tiap tahun pasti beli. Karena di rumah biasanya ibu yang masak bubur pedas, tapi sekarang udah tidak sanggup masaknya jadi ya kita beli saja. Syukurnya masih ada bubur pedas yang memang rasanya masih sama seperti bubur pedas umumnya," kata Maulida.

Minuman Cha Khas India, Primadona Kuliner Buka Puasa Khas Masjid Jamik Kebun Bunga

Namun, Ramadan ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya dari segi penjualan. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang saat ini melanda pelaku UMKM yang berakibat dalam penurunan pendapatan.

Andi mengungkapkan bahwa pada bulan Ramadan, biasanya ia mampu menjual bubur pedas 100 porsi per outlet.

"Karena Covid-19 ini ya lumayan berpengaruh untuk penjualan ya. Kalau Ramadan tahun lalu itu kita bisa habiskan 100 porsi untuk satu outlet. Kita ada dua outlet. Namun sekarang hanya bisa separuhnya saja untuk per outlet," ungkap Andi.

Melihat hal tersebut, Andi tidak kehilangan cara. Selain berjualan secara offline, ia juga mendukung penjualannya melalui online sehingga dampak dari pandemi Covid-19 ini dapat terminimalisir.

"Untuk menanggulangi itu kita mengandalkan online seperti Instagram dan Grabfood ataupun Gofood. Cari aja Bubur Pedas Medan untuk pembelian melalui Ojek Online. Jadi dari online ini sangat membantu. Kalau mengandalkan offline pasti akan terasa," pungkas Andi.(cr13/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved