Warga Protes Keluarga Kades Mekar Sari Jadi Penerima Bansos
Pembagian bantuan sosial dari Kementerian Sosial di Desa Mekar Sari menuai polemik. Warga komplain karena penerima bansos rata-rata keluarga kades
"Besok (Kamis) atau lusa (Jumat) kami akan menggelar musyawarah desa.
Perwakilan warga setiap dusun ada. Kami akan undang juga dari polsek dan dari koramil.
Kita akan bahas protes warga ini dan mencari kesimpulannya," kata Evan.
• KPK Ingatkan Pemprov Sumut Gunakan Data Valid Salurkan Bansos Covid-19
Ketika ditanya jumlah warga Desa Mekar Sari yang diusulkan mendapat bansos dari Kemensos, Evan sebut ada 250 orang.
"Warga kami yang sudah menerima 85 orang dari 250 orang," sebutnya.
Ditambahkan Evan, bagi masyarakat yang tidak mendapat bansos dari Kemensos, nantinya dipastikan akan memeroleh bantuan lainnya dari pemerintah daerah.
"Padahal setelah ini nanti akan ada bantuan dari provinsi, dari pemkab.
Dan dari dana desa nanti juga ada, tapi masih menunggu petunjuk teknisnya," pungkas Evan.
• Penyaluran Bansos Amburadul, Sebagian Masuk ke Rekening Kades dan PNS
Di tempat lain, kasus serupa juga terjadi.
Warga di Kelurahan Gundaling I, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo ramai-ramai menggeruduk kantor lurah.
Mereka ingin menanyakan pembagian bansos yang dianggap tidak transparan.
"Kami ingin bertanya pada lurah soal bantuan yang katanya sudah tersebar di sini.
Sampai sekarang kami lihat tidak semua warga yang kurang mampu dapat bantuan," kata Samuel, warga Gundaling I.
• Penjual Air Bersih Ini Kembalikan Uang Bansos, Karena Melihat Tetangganya Lebih Membutuhkan
Dalam kesempatan itu, pihak kelurahan mengatakan bahwa pendataan penerima bansos dilakukan oleh kepala lingkungan (Kepling).
"Katanya didata Kepling, tapi sampai sekarang kami saja tidak pernah didata," ungkap Samsul.