Warga Kecewa Pasar Murah di Medan
Warga Berkerumun di Pasar Murah, Plt Kadis KUKM Sumut Ngaku Sudah Berkali-kali Ingatkan Warga
Harapannya bagi masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan selama diadakan pasar murah tersebut.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Haikal Amal yang ikut dalam Pasar Murah KUMKM di Lapangan GOR Jalan William Iskandar di Gedung Serbaguna Pancing, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Minggu (17/5/2020) mengatakan, dirinya sudah mengingatkan warga yang datang ke pasar murah melalui pengeras suara (microphone) agar tidak berkerumun.
"Saya sudah 14 kali melalui microphone mengatakan kepada warga di luar untuk tidak berkerumun, jaga jarak. Tapi masyarakat meneriaki saya, kemudian masker juga saya lihat dipakai tapi hanya jaga jarak memang," ujar Haikal Amal, Minggu (17/5/2020).
Dia juga menuturkan bahwa penyelenggara pasar murah tersebut adalah pihak ketiga.
"Penyelenggaranya adalah pihak ketiga, Trans Indo," sambungnya.
Jumlah warga yang datang membuat suasana menjadi berdesakan.
Pihak KUKM, katanya, sudah melakukan upaya agar masyarakat menjaga jarak,
Bahkan Haikal sendiri menyuarakan melalui microphone agar masyarakat tetap jaga jarak.
"Jadi sementara mereka mendesak untuk masuk ke dalam, ketika di luar saya sudah nyatakan berpuluh kali dengan microphone supaya menjaga jarak," lanjutnya.
Menurutnya, masyarakat belum memahami mengapa pihaknya selalu menyuarakan agar berjarak demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Masyarakat mungkin masih belum memahami secara utuh bagaimana dampak Covid-19 ini, kan kita paham juga masyarakat menjadi resah karena Covid ini," terangnya.
"Kami sudah nyatakan agar tidak berkerumun baik di luar maupun di dalam," lanjutnya.
• BREAKING NEWS: Pembeli hanya Dapat Beras dan Gula di Pasar Murah, Warga: Ini Pembohongan Publik
Sebelum memberikan kupon untuk berbelanja, masyarakat yang sedang menunggu giliran pun sudah diingatkan agar tetap berjarak.
"Kalau di dalam teratur tapi yang di sana (warga yang sedang menunggu giliran yang ada di tribun) saya sudah ingatkan juga satu kelang satu, tapi tidak. Mereka bilang, kami dapat enggak berasnya, kalau dapat berasnya kami pindah," terangnya.
"Kita kan masih mengecek keadaan posisi ada beraskah di sana dan memang beras cukup," lanjutnya.
Yang membuat masyarakat berjubel ke lokasi tersebut adalah bercampurnya masyarakat dan pelaku UKM yang menjadi sasaran utama pasar murah tersebut.
"Kami kan sebagai pelaku Koperasi dan UKM telah memberikan informasi kepada pelaku komunitas UKM, ternyata ada masyarakat lain. Kami juga kan enggak bisa menutup dampak Covid ini. Akhirnya bercampur baurlah antara masyarakat dan pelaku UKM. Kalau pelaku UKM sudah kita sampaikan," lanjutnya.
Menurut Haikal, Jumlah paket sembako yang disiapkan per hari adalah 600 paket.
Sementara orang yang datang lebih dari jumlah paket yang disiapkan sehingga sebagian masyarakat harus putar balik.
Bahkan stock yang telah disiapkan untuk dua hingga tiga hari sudah habis pada hari ini.
• Pasar Murah KUMKM Tidak Sesuai Ekspetasi, Warga : Kami Beli Bukan Minta?
"Paketnya itu hanya 600 paket, tapi kan karena masyarakat rame yang kadang membawa keluarganya juga. Kan enggak bisa kita batasi, ini stok untuk dua atau tiga hari, sudah habis. Jadi hari kedua dan ketiga akan kita pertimbangkan apakah kita teruskan," sambungnya.
Harapannya bagi masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan selama diadakan pasar murah tersebut.
"Pak Gubernur selalu katakan bantu masyarakat. Namun kami juga berharap masyarakat berdisiplinlah, mengertilah, sayangi nyawa," lanjutnya.
Haikal menambahkan, pengadaan pasar murah tersebut diperuntukkan bagi pelaku UKM.
"Ini hanya untuk pelaku UKM. Itulah yang kami sampaikan kepada komunitas, penjual risol, penjual goreng pisang, buat sol sepatu, dan komunitas lain. Tapi ketika masyarakat yang lain datang, kita juga enggak bisa membatasi," pungkasnya. (cr3/tri bun-medan.com)