Setelah Videonya Viral, Ramadani yang Ngamuk karena Tak Dapat Beras Sebutir Pun Akhirnya Minta Maaf
Masih ingat sosok wanita bernama Ramadani yang videonya viral saat mengamuk dan mengaku tak dapat bantuan sebutir pun beras?
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Masih ingat sosok wanita bernama Ramadani yang videonya viral saat mengamuk dan mengaku tak dapat bantuan sebutir pun beras?
Warga Kelurahan Tegal Sari Mandala 1, Kecamatan Medan Denai, itu akhirnya meminta maaf atas pernyataannya tidak mendapatkan bantuan apapun dari Pemko Medan.
Ia mengaku bahwa sebenarnya keluarganya telah mendapat bantuan Pemko Medan tahap pertama yakni beras 5 kilogram, sebagaimana warga lainnya yang terdampak pandemi Covid-19.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Ramadani di hadapan Camat Medan Denai, Ali Sipahutar.
Ia pun meminta maaf karena telah membuat pernyataan palsu dalam sebuah video yang sempat viral beberapa waktu lalu.
• REKOR Baru Kasus Covid-19 di Sumut, Sehari Bertambah 23 Pasien Positif, Total 273 Orang
• LAKA MAUT - Laga Kambing RX King vs Vega, Dua Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia
Atas permintaan maaf tersebut, Pemko Medan melalui pihak Kecamatan Medan Denai, kelurahan dan lingkungan telah memaafkan perbuatan warga tersebut dan semua telah dianggap selesai.
"Saya minta maaf atas video viral yang tidak benar itu.
Saya sudah dapat beras 5 kg dari pemko Medan, sekali lagi saya mohon maaf," kata Ramadani
Sementara Ali berharap tidak ada lagi warga maupun pihak yang membuat pernyataan palsu sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat.
"Dari kejadian ini, diimbau kepada masyarakat agar lebih bijak mencermati sebuah berita. Pastikan informasi yang kita terima adalah benar. Mari membiasakan diri untuk tidak mudah percaya apalagi menyebarkan berita bohong. Biasakan saring sebelum sharing," kata Ali.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan seorang wanita yang marah-marah di Kantor Dinas Sosial Kota Medan, Jalan Pinang Baris, Lalang, Kecamatan Medan Sunggal.
Wanita itu mengaku belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
Perempuan tersebut mengaku bernama Ramadani, dan terdaftar sebagai warga Medan Denai namun telah tinggal di daerah Tembung.
"Aku dari Medan Denai, waktu kami ke Kantor Lurah disuruh pulang, diusir sama kepling. Dibilangnya disuruh ke kantor ini. Ternyata tutup, sebutir beras pun kami nggak dapat. Ya, sebutir beras kami nggak dapat," katanya.
Dalam video berdurasi tiga menit tersebut, ia mengungkapkan bahwa suaminya dalam keadaan stroke dan membutuhkan bantuan dari pemko.