Duel Mematikan Elang Vs Induk Burung Loon, Hasilnya Mengejutkan Pakar, Pemenangnya Adalah . . .

Lazimnya dalam duel antara elang botak, burung nasional Amerika, dan seekor burung common loon, mayoritas kita yakin elang jadi pemenang.

Editor: Tariden Turnip
JON WINSLOW / DEPARTMENT OF INLAND FISHERIES
Duel Mematikan Elang Vs Induk Burung Loon, Hasilnya Mengejutkan Pakar, Pemenangnya Adalah . . . Duel mematikan induk burung loon dan elang 

Seperti halnya dengan urusan global, alam memiliki urutan rantai makan.

Di kalangan burung, elang atau rajawali menjadi pemuncak rantai makanan.

Elang akan memangsa burung yang lebih kecil termasuk burung loon.

Namun yang terjadi ini di luar kelaziman.

Dalam sebuah duel antara elang botak, burung nasional Amerika, dan seekor burung common loon (burung ini jadi gambar koin dolar Kanada), pasti mayoritas yakin elang keluar sebagai pemenang.

Burung loon mirip bebek, di Inggris, dikenal dengan nama diver.

Burung berbulu dominan hitan ini termasuk dalam kelompok burung akuatik yang bisa kita temukan di Amerika Utara dan utara Eurasia.

Burung loon ada lima jenis: red-throated loon, pacific loon, arctic loon, yellow-billed loon, dan common loon.

Burung loon
Burung loon (wikipedia)

Jenis common loon merupakan jenis yang paling terkenal dan jumlah banyak, ke New Hampshire Amerika.

Realitas  tak lazim ini terungkap seekor elang ditemukan mati di dekat seekor anak burung common loon mati di sebuah Danau Maine, Amerika Serikat.

Setelah bangkai elang dibedah terungkap bahwa elang mati oleh tusukan di jantung dari paruh common loon.

Anak common loon adalah mangsa umum bagi elang, yang merupakan pemburu yang menakutkan.

Elang botak dilindungi di AS, dan biasanya bangkainya dikirim langsung ke National Eagle Repository di Colorado.

Merupakan kejahatan di AS untuk membunuh seekor elang, memiliki seekor elang, atau  bahkan mengganggu bangkainya, kecuali untuk penggunaan khusus, seperti dalam penggunaan upacara penduduk asli Amerika.

Tetapi setelah melihat anak burung common loon yang mati begitu dekat bangkai, para ilmuwan mulai bertanya-tanya apakah rajawali bisa dibunuh oleh induk common loon yang marah, seperti kasus David dan Goliath.

Mereka mengirim bangkai elang bukan ke National Eagle Repository, tetapi ke Pusat Kesehatan Satwa Liar Nasional di Madison, Wisconsin di mana ia bisa diperiksa oleh spesialis loon.

Elang mati dipatuk induk burung loon
Elang mati dipatuk induk burung loon (JON WINSLOW / DEPARTMENT OF INLAND FISHERIES)

Di sana, seorang ahli patologi menemukan bahwa elang mati dengan tikaman cepat ke jantung dari apa yang tampak seperti paruh common loon, dan anak common loon itu memiliki tanda cakar elang, menunjukkan bahwa elang itu telah ditangkap oleh seekor elang.

Seorang tetangga di dekatnya juga mengatakan kepada penyelidik satwa liar bahwa dia mendengar "hullabaloo" pada malam sebelumnya.

Ahli biologi margasatwa Danielle D'Auria, yang bekerja untuk Departemen Perikanan dan Margasatwa Darat Maine, berbagi berita di blog departemen, mencatat bahwa itu adalah kasus pertama yang dikonfirmasi tentang seekor common loon yang membunuh seekor elang.

"Siapa yang akan berpikir seekor common loon akan menghadapi peluang melawan pemangsa yang begitu kuat?" dia menulis.

PITON VS KING KOBRA

Sebuah pertarungan antara ular king kobra dengan piton raksasa berakhir seri secara mengenaskan. King kobra ditemukan mati tercekik dalam lilitan musuhnya, sementara sang piton mati keracunan setelah digigit di bagian belakang kepalanya. 

Foto bangkai keduanya kemudian menjadi viral di Facebook dan menarik perhatian para herpetolog.

“(Foto) itu terlihat asli, tidak di-photoshop atau di-edit. Ini adalah pertemuan yang aneh, tetapi banyak hal terjadi pada ular yang tidak terlihat manusia,” kata Frank Burbrink dari American Museum of Natural History.

Sementara itu, Coleman Sheehy dari Florida Museum of National History mengatakan, ini pemandangan gila, tetapi aku bisa membayangkan ini mudah terjadi... Dunia luar sana sangat berbahaya, (ular) makan ular besar lainnya dan hal-hal lain yang bisa membunuh Anda.

Coleman juga menambahkan bahwa foto tersebut kemungkinan besar diambil di Asia Tenggara, di mana kedua spesies ini berbagi habitat.

Kekaguman kedua herpetolog ini wajar saja. Baik king kobra, maupun piton adalah predator top di antara ular.

Menurut Sheehy, king kobra adalah ular beracun terbesar di dunia. Beberapa di antara mereka hingga lebih dari 5 meter. Lalu, sesuai dengan nama genusnya Ophiophagus, mangsa king kobra adalah ular lainnya. Mereka akan menarget bagian bawah kepala dan menyuntikkan bisa yang mematikan sistem saraf musuhnya.

Sementara itu, ular sanca kembang atau sanca batik (Python reticulatus) yang ada dalam foto adalah salah satu ular terpanjang di dunia karena beberapa bisa mencapai 9 meter. Mereka menggunakan ototnya untuk melilit mangsa, seperti mamalia besar.

“Jika ada kejadian memangsa di sini, itu adalah king kobra memangsa piton. Dan ternyata hasilnya tidak baik untuk keduanya,” kata Burbrink.

Baik Burbrink maupun Sheehy tidak tahu seberapa umum king kobra bertarung dengan piton. Mereka juga tidak tahu bila ini merupakan kejadian alami.

“Kita tahu bahwa kobra makan ular lainnya, tetapi Anda tidak akan pernah tahu bila ini adalah kesengajaan manusia. (Pasalnya) orang-orang memelihara king kobra dan mungkin berpikir untuk menantang peliharaannya,” ujar Burbrink.

Namun apapun penyebabnya, hasilnya sudah jelas. Piton berhasil mencekik king kobra, tetapi tidak mampu melawan efek bisanya.

“Bisanya akan membunuh piton dengan cepat, kemungkinan dalam 30 menit. Jadi keduanya pasti mati,” kata Sheehy.

(bbc news)

Sumber: bbc
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved