Update Covid19 Sumut 3 Juni 2020
Merasa Penyaluran Bansos Tak Merata, Warga Kelurahan Lestari Geruduk Kantor Dinsos Asahan
Sejumlah warga Kelurahan Lestari, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan pada Rabu (3/6/2020) mendatangi kantor Dinas Sosial (Dinsos) Asahan
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Mustaqim Indra Jaya
TRIBUN-MEDAN.com, KISARAN - Sejumlah warga Kelurahan Lestari, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan pada Rabu (3/6/2020) mendatangi kantor Dinas Sosial (Dinsos) Asahan, Jalan Tusam, Kisaran.
Kedatangan warga untuk mempertanyakan data masyarakat yang memeroleh bantuan dari pemerintah dampak dari pandemi covid-19.
Seorang warga, Sugiarti (53) menilai pemerintah kurang adil dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak covid-19, terutama bagi warga yang kurang mampu.
"Pembagian itu harus adil. Dari kelurahan sebelah tempat kami tinggal, Kelurahan Gambir Baru banyak yang dapat bantuan Rp 600 ribu. Kami di Lestari tidak dapat, kabarnya cuma 1 orang saja yang dapat," sebut Sugiarti, Rabu.
Terlebih, kata Sugiarti, warga Kelurahan Lestari juga banyak yang tidak dapat bantuan sembako dari Pemprov Sumut yang nilainya lebih rendah dari BST Kemensos.
Tentunya itu semakin mengecewakan mereka dan akhirnya menimbulkan kecemburuan sosial diantara warga.
"Bantuan covid-19 yang kotak itu (sembako bantuan Pemprov Sumut) tidak sama nilainya. Otomatis karena kami juga tidak dapat yang Rp 600, akhirnya masyarakat kami banyak yang mempunyai kecemburuan sosial.
Jadi masyarakat kami minta, kalau bisa dapat dana bantuan yang dari pusat saja, kalau memang bantuan dari provinsi juga tidak dapat," ungkapnya.
Menanggapi keluhan warga, Sekretaris Dinsos Asahan, Muksin MK menjelaskan bahwa masyarakat yang belum mendapat bantuan, baik BST Kemensos maupun sembako dari Pemprov Sumut diminta untuk bersabar.
Sebab, Pemkab Asahan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 47 miliar untuk diberikan kepada masyarakat yang sama sekali belum mendapat bantuan.
Disebutkan Muksin, bantuan dari Pemkab Asahan bakal dikucurkan setelah BST Kemensos tahap pertama dan bantuan sembako Pemprov Sumut seluruhnya tersalurkan, demi menghindari tumpang tindih data.
"Bantuan dari pemkab akan disalurkan, setelah bantuan dari provinsi selesai dibagikan. Kenapa? Agar tidak ada yang tumpang tindih, tidak ada yang dapat bantuan double-double. Jadi bagi bapak-ibu yang belum dapat bantuan, khusunya bagi yang kurang mampu datangi kantor kelurahan, cek namanya, sudah terdata kah sebagai penerima bantuan dari Pemkab. Kalau belum lapor kepada lurah," ungkap Muksin.
(ind/tribun-medan.com)