Update Dugaan Korupsi Bansos Covid-19, Polda Sumut Kumpulkan Bahan dan Periksa Alat Bukti

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Terkait kelanjutan dugaan penyelewengan dana bansos dan bantuan sosial tunai (BST) Covid-19, Polda Sumut masih memeriksa alat-alat bukti.

Hal ini disampaikan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Polisi Martuani Sormin.

Dikatakan Martuani, saat ini tim Direktorat Krimininal Khusus (Ditkrimsus) tengah mengumpulkan bukti-bukti.

"Sampai saat ini, Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumut masih mengumpulkan bahan apakah terjadi unsur tindak pidana korupsi atau tidak. Sedang dilakukan pemeriksaan alat-alat bukti," tuturnya, Rabu (3/6/2020).

Ia mengatakan apabila dalam pembuktian memang terjadi penyelewengan, bekas Kapolda Papua ini akan tegas menjerat para pelaku dengan UU Tipikor.

"Para pelakunya akan dijerat dengan pasal-pasal tindak pidana korupsi (Tipikor)," jelasnya.

• KPK Minta Warga Laporkan Temuan Korupsi Bansos, Jati Diri Pelapor Akan Dirahasiakan

Martuani menegaskan, Polda Sumut tidak akan memberikan toleransi pada tindakan yang menyentuh rasa keadilan, seperti dugaan penyelewengan dana bansos dan BLT.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Rony Samtana menyebutkan ada lima daerah di Sumut yang diduga menyelewengkan dana bantuan sosial Covid-19.

"Kelima daerah yang menyalahgunakan dana tersebut, yakni Medan, Pematang Siantar, Toba, Samosir dan Deli Serdang," ungkapnya.

Ia menegaskan penyidik Polda Sumut masih bekerja di lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti, dan juga telah meminta keterangan sejumlah saksi.

Samtana menyebutkan, petugas kepolisian terus mendata daerah di Sumut yang tidak dapat mempertanggungjawabkan dana bansos Covid-19.

"Polda Sumut tetap memproses secara hukum, penyimpangan dana Covid-19 itu," pungkasnya.(vic/tri bun-medan.com)