Marak Silver Man di Persimpangan Lampu Merah di Medan Diduga Terorganisir, Nih Reaksi Dinsos

Rata-rata anak muda yang mengecat badan dengan warna silver dan gaya -gaya robot untuk meminta-minta

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN MEDAN
Sejumlah 'manusia silver' terjaring razia, di Jalan Pinang Baris, Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/6/2020). Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan 12 manusia silver atau silver man dalam razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN -

Akhir-akhir ini di Kota Medan marak dijumpai "silver man" atau orang-orang yang mengecat hampir seluruh tubuhnya dengan warna perak dan mangkal di persimpangan lampu merah untuk meminta-minta uang.

Kondisi tersebut turut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemko Medan, Endar Sutan Lubis.

"Selain gelandangan dan pengemis, belakangan ini yang juga berkembang di Kota Medan disebut masyarakat manusia silver. Saya melihat mereka itu, juga rata-rata anak muda yang mengecat badan dengan warna silver dan gaya -gaya robot untuk meminta-minta pada para pengendara di lampu-lampu merah," ujarnya, Rabu (3/6/2020) petang.

Sejumlah 'manusia silver' terjaring razia, di Jalan Pinang Baris, Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/6/2020). Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan 12 manusia silver atau silver man dalam razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah 'manusia silver' terjaring razia, di Jalan Pinang Baris, Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/6/2020). Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan 12 manusia silver atau silver man dalam razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN)

Saat disinggung apakah maraknya aksi silver man yang tergolong ini merupakan sebuah kegiatan yang terorganisir, Endar belum bisa memastikannya.

"Kalau sampai ke sana kami saat ini belum ada menyelidiki," imbuhnya.

Namun Endar mengatakan terkait semakin maraknya para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PKMS) lewat aksi silver man ini, pihaknya akan melakukan penyidikan.

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemko Medan, Endar Sutan Lubis.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemko Medan, Endar Sutan Lubis. (TRI BUN MEDAN/Chandra Simarmata)

Jika pihaknya memang menemukan bahwa gepeng dan orang terlantar yang diamankan merupakan orang yang sama berulang kali maka pihaknya tentu akan menyelidiki.

Menurutnya Bisa jadi itu sebuah kegiatan yang dilakukan oleh komplotan yang terorganisir.

"Dalam melakukan penertiban PKMS kita tidak sekadar rutinitas. Jika kita lihat kok dia-dia saja tetap melakukan itu maka kita akan analisis dan melakukan penyelidikan," tegasnya.

Lebuh lanjut kata Endar, dalam melakukan penyelidikan, pihaknya juga tentu akan bekerja sama dengan aparat berwajib.

Ia pun mengingatkan agar tidak ada warga yang sampai melakukan kegiatan semacam itu yang dapat mengganggu ketertiban dan rasa aman masyarakt banyak.

BERITA PENERBANGAN: 31 Hari, Pergerakan di Bandara Internasional Kualanamu Capai 613.654 Penumpang

Syarat Refund Dana Haji, Selain Lengkapi Dokumen dan Data Bukti Asli Setoran Bipih

"Kalau memang ditemukan seperti ada seperti yang mengkoordinir maka kami akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan," pungkasnya.

Razia Gelandangan dan Pengemis

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan kembali menggelar razia terhadap para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PKMS) pada Rabu (3/6/2020) sore.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved