Marak Silver Man di Persimpangan Lampu Merah di Medan Diduga Terorganisir, Nih Reaksi Dinsos
Rata-rata anak muda yang mengecat badan dengan warna silver dan gaya -gaya robot untuk meminta-minta
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN -
Akhir-akhir ini di Kota Medan marak dijumpai "silver man" atau orang-orang yang mengecat hampir seluruh tubuhnya dengan warna perak dan mangkal di persimpangan lampu merah untuk meminta-minta uang.
Kondisi tersebut turut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemko Medan, Endar Sutan Lubis.
"Selain gelandangan dan pengemis, belakangan ini yang juga berkembang di Kota Medan disebut masyarakat manusia silver. Saya melihat mereka itu, juga rata-rata anak muda yang mengecat badan dengan warna silver dan gaya -gaya robot untuk meminta-minta pada para pengendara di lampu-lampu merah," ujarnya, Rabu (3/6/2020) petang.

Saat disinggung apakah maraknya aksi silver man yang tergolong ini merupakan sebuah kegiatan yang terorganisir, Endar belum bisa memastikannya.
"Kalau sampai ke sana kami saat ini belum ada menyelidiki," imbuhnya.
Namun Endar mengatakan terkait semakin maraknya para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PKMS) lewat aksi silver man ini, pihaknya akan melakukan penyidikan.

Jika pihaknya memang menemukan bahwa gepeng dan orang terlantar yang diamankan merupakan orang yang sama berulang kali maka pihaknya tentu akan menyelidiki.
Menurutnya Bisa jadi itu sebuah kegiatan yang dilakukan oleh komplotan yang terorganisir.
"Dalam melakukan penertiban PKMS kita tidak sekadar rutinitas. Jika kita lihat kok dia-dia saja tetap melakukan itu maka kita akan analisis dan melakukan penyelidikan," tegasnya.
Lebuh lanjut kata Endar, dalam melakukan penyelidikan, pihaknya juga tentu akan bekerja sama dengan aparat berwajib.
Ia pun mengingatkan agar tidak ada warga yang sampai melakukan kegiatan semacam itu yang dapat mengganggu ketertiban dan rasa aman masyarakt banyak.
• BERITA PENERBANGAN: 31 Hari, Pergerakan di Bandara Internasional Kualanamu Capai 613.654 Penumpang
• Syarat Refund Dana Haji, Selain Lengkapi Dokumen dan Data Bukti Asli Setoran Bipih
"Kalau memang ditemukan seperti ada seperti yang mengkoordinir maka kami akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan," pungkasnya.
Razia Gelandangan dan Pengemis
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan kembali menggelar razia terhadap para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PKMS) pada Rabu (3/6/2020) sore.
Dari razia PMKS tersebut, Satpol PP mengamankan belasan "manusia silver" yang mengecat hampir seluruh tubuhnya dengan cat berwarna perak dari sejumlah titik di seputaran Kota Medan.
Tak hanya itu, petugas juga turut mengamankan puluhan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang beberapa di antaranya masih anak-anak.

Mereka didapati tengah beraksi meminta sumbangan di sejumlah persimpangan lampu merah di seputaran Kota Medan.
Pantauan Tri bun Medan, Usai diamankan, para manusia silver dan gepeng tersebut langsung digelandang ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan untuk di data.
"Total ada sekitar 37 yang diamankan," kata Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemko Medan, Endar Sutan Lubis, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (3/6/2020) petang.
"Sebanyak 12 di antaranya manusia silver, 25 gelandangan dan pengemis yang empat di antaranya anak-anak," sambungnya.
Endar menjelaskan para manusia silver tersebut merupakan anak-anak muda yang rela mengecat tubuhnya dan kemudian malah meminta sumbangan.
Melihat kondisi itu, kemudian satpol PP yang berkoordinasi dengan dinsos Medan melakukan razia.
Dia mengatakan meski dalam masa tanggap darurat covid-19 saat ini, pihaknya tetap melaksanakan penertiban terhadap PMKS terutama yang mencoba mencari penghasilan di jalanan sehingga menggangu ketertiban.
"Belakangan ini memang kami agak mengurangi intensitas penertiban ini karena salah satu yang kami khawatirkan bahwa kita tidak tahu yang di jalanan ini apakah dia juga terpapar covid atau tidak. Sehingga kalau kita sembrono tidak ikuti protokol penanganan covid ini, kami khawatirkan malah petugas yang jadi terpapar dan tidak sadar malah jadi carier (pembawa virus) dah bisa satu kantor terpapar," urainya..
Lebih lanjut kata Endar, ke depan pihaknya bersama Satpol PP akan kembali menggencarkan penertiban terhadap para gepeng dan manusia silver jika ditemukan tetap melakukan aksinya.
Ke depan saat melakukan penertiban, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa didampingi oleh tenaga kesehatan.
"Ke depan kami harus didampingi tenaga medis. Jadi nanti setelah ditertibkan tentunya harus diperiksa dulu oleh tenaga medis," kata Endar.
(sky/can/Tri bun-medan.com)