Gelar Halal Bi Halal Virtual, IKA Unimed Bahas Tantangan Pendidik Pada Masa New Normal
kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi alumni Unimed, namun juga sebagai wadah untuk mengembangkan pendidikan di Sumatra Utara.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Dalam rangka mempererat silaturahmi, Ikatan Alumni Universitas Negeri Medan (Ika Unimed) menggelar halal bi halal lebaran Idul Fitri 1441 H dan melaksanakan Webinar bertajuk "Peluang dan Tantangan Dunia Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19" secara virtual melalui Zoom dan YouTube, Senin (8/6/2020).
Webinar tersebut dihadiri oleh Syawal Gultom, selaku Tokoh Pendidikan Sumatra Utara, Rektor Unimed, Syamsul Gultom, Ketua Umum Ika Unimed Alfian Hutauruk, Ketua PC IKA Unimed Kota Medan Abdul Ghani, Sekretaris PC IKA Unimed Kota Medan Juliandi Siregar. Webinar ini diikuti juga ratusan alumni Unimed.
Ketua Umum DPP IKA Unimed Alfian Hutauruk mengungkapkan, kegiatan halal bihalal virtual ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi alumni Unimed, namun juga sebagai wadah untuk mengembangkan pendidikan di Sumatra Utara.
"Kita berharap agar Ikatan Alumni Unimed ini bukan hanya sekedar wadah silaturahmi alumni saja. Tema Webinar yang kita ikuti mengenai peluang dan tantangan dunia pendidikan hari ini sangat relevan dan menarik untuk kita ulas dan menambah inspirasi kita bersama dalam menyelenggarakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 menuju New Normal," tutur Alfian.
Rektor Unimed, Syamsul Gultom menuturkan bahwa new normal dalam sektor pendidikan harus dikaji secara matang dan penuh pertimbangan dari pemerintah.
• New Normal Mulai 8 Juni, Unimed Berlakukan Shift Pegawai Tiga Hari Bekerja di Kantor
"Sistem pendidikan mulai dari prasekolah hingga pendidikan tinggi harus mampu menjawab perubahan besar yang ada saat ini. Era disrupsi teknologi saat ini, pasti akan berdampak pada sistem pendidikan kita, baik penerapan otomatisasi, artificial intelegence, big data, internet of things, dan lain-lainnya," ujar Syamsul.
Tambahnya, Syamsul yakin jika pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang tepat menjalani new normal dalam dunia pendidikan. Ia juga meminta kepada warga agar bijak dalam menyikapi hal tersebut.
"Kita harus yakin dan percaya kepada pemerintah, saya yakin pemerintah akan memutuskan yang terbaik untuk dunia pendidikan kita di masa pandemi ini. Apapun keputusan pemerintah nantinya, sebagai warga negara yang baik dan bijak, harus kita sikapi dengan arif dan laksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," kata Syamsul.
Syawal Gultom selaku narasumber dari webinar ini mengakui, imbas dari Covid-19 ini banyak pola aktivitas akademik yang berubah yang harus dilakukan sepenuhnya secara daring untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
"Adanya pandemi Covid-19 telah mengubah semua aktivitas akademik di kampus dan proses pembelajaran di sekolah. Proses dan sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan dominan tatap muka, saat ini harus dilakukan sepenuhnya menggunakan media daring untuk menekan angka penyebaran Covid-19," tutur Syawal.
Dalam hal ini, perubahan pola pembelajaran baru menjadi tantangan bagi para pendidik di Indonesia.
• Unimed Gelar Rakor Virtual Bahas Pelaksanaan UTBK, Siap Kerjasama Dengan Gugus Depan Covid-19
"Guru harus menjadi seorang pembelajar yang bisa menyesuaikan dengan keadaan. Penyelenggaraan pendidikan saat ini akan mengalami pergeseran Mindset, Kultur dan peradaban baru Dosen, Guru dan peserta didik, kesiapan pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran, kompetensi dan kapasitas guru dalam menguasai materi.
Sungguh tidak ada situasi yang tidak normal tetapi new normal. Setiap negara, bangsa bahkan individu yang berhasil keluar dari new normal maka akan selalu menghadapi perubahan yang baru lagi, karena itulah siklus hidup di bumi, perubahan itulah yang abadi," ujar Syawal.
Bagi Syawal, era menuju New Normal menjadi momentum untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh aspek pendidikan di Indonesia.
"Ada agenda yang mendesak yang harus segera dilakukan yaitu penguatan strong leadership dan konsistensi kebijakan, pemetaan SDM Indonesia, menata ulang komponen pendidikan, dan zonasi PT berbasis peran dan unggulan potensi dan pembangunan daerah. Sehingga persiapan menuju new normal nantinya akan menjadi potensi besar untuk perubahan yang lebih baik untuk masa depan Indonesia," tutup Syawal.(cr13/tri bun-medan.com)