ABK WNI Kabur dari Penyiksaan di Kapal China Masih di Batam, Ini Pengakuan Orangtuanya di Siantar

ABK bernama Reynalfi mengaku mendapat siksaan selama bekerja mengarungi lautan bersama awak kapal WNI lainnya

Penulis: Alija Magribi | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN MEDAN/Alija Magribi
Sugiarto dan Henriyanto, orangtua ABK Indonesia menceritakan perjalanan kerja anaknya sebelum dikabarkan mengalami aniaya di Kapal China 

Menurut Heriyanto, ia bersama istri dan anaknya mengetahui kabar Reynalfi, pasca aparat kepolisian dari Polres Karimun, Sabtu (6/6/2020), sekira jam 22.30 WIB. Polisi menghubungi dirinya melalui handphone.

"Pihak Polres Karimun mengabarkan, kalau Reynalfi melompat ke laut di perairan Karimun, bersama seorang temannya. Hanya saja dilanjutkan pihak kepolisian tersebut, kalau Reynalfi selamat dan dalam kondisi sehat," katanya.

Heryanto menyampaikan, malam itu Reynalfi sempat berbicara melalui sambungan telepon dari pihak Polres Karimun.

Dikatakan Heriyanto, pasca lompat dari kapal, Reynalfi dan temannya sempat terombang-ambing dilautan sekira 7 jam lamanya.

Hingga kemudian diselamatkan nelayan Karimun.

Menurut cerita Reynalfi kepadanya, Kapal.Berbedera China, Lu Qing Yuan Yu 213, tempatnya bekerja hanya memberi makan dua hari sekali.

Itupun hanya nasi putih tanpa lauk-pauk.

“Dua hari sekali baru dikasih makan,” sebut Heriyanto.

Ditambahkan Heriyanto, anaknya sering mendapatkan siksaan di kapal ini. Yang mana, bila lambat di saat bekerja, langsung dipukul. Pun demikian, Heriyanto masih bersyukur, karena kondisi anaknya saat ini dalam keadaan sehat.

Heriyanto belum tah kapan Reynalfi kembali ke Kota Siantar. Kabar yang ia terima, anaknya berencana ke NTB

“Katanya mau ke NTB, tempat kawannya itu. Cuma gak tahu," jelasnya.

Atas peristiwa yang dialami anaknya ini, Heryanto meminta pihak perusahaan kapal Cina, Lu Qing Yuan Yu 213, segera membayarkan seluruh gaji anaknya.

Karena itu merupakan hak anaknya dan hasil kerja keras Reynalfi selama berbulan-bulan. 

“Agar dibayarkan gaji gajinya. Itukan keringatnya dan kerja keras dia,” tandas Heriyanto yang menyampaikan iming iming gaji Rp 8-10 juta per bulan.

(tri bun-medan.com/Alija Magribi)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved