Update covid19 Sumut 12 Juni 2020
BREAKING NEWS: 21 Orang Dinyatakan Reaktif Covid-19 dari 825 Orang Rapid Test di RS USU
"Protokol kesehatan itu tetap harus dilakukan dan jangan keluar rumah jika urusan tidak terlalu penting,"
TRI BUN-MEDAN.com -
Rapid test massal yang dilakukan di Rumah Sakit USU sudah memasuki hari ke lima sejak dimulai pada 8 Juni 2020 lalu.
Berdasarkan keterangan Direktur Utama Rumah Sakit USU, Dr. dr. Syah Mirsya Warli, SpU (K) hingga hari ini, Jumat (12/6/2020) terdapat sebanyak 825 peserta yang mengikuti rapid test massal. Dari jumlah tersebut terdapat 21 sampel yang dinyatakan reaktif.
"Sampai saat ini jumlah yang mengikuti rapid test sebanyak 825 orang. Dan dari jumlah tersebut 21 orang dinyatakan reaktif," ujar Syah Mirsya, di Rumah Sakit USU Jalan Dr Mansyur Medan, Jumat (12/6/2020).
Dikatakan Syah Mirsya, dari sebanyak 21 orang yang dinyatakan reaktif langsung dihubungi oleh pihak Rumah Sakit USU untuk melakukan swab test.
"Bagi yang reaktif langsung kita hubungi untuk melakukan swab test di Rumah Sakit USU, tapi dari keseluruhan jumlah tersebut ada beberapa yang belum melakukan swab karena mungkin masih ada kendala untuk datang ke sini," katanya.
Ia mengatakan bahwa keseluruhan proses pemeriksaan yang dilakukan tidak dipungut biaya apapun.
Mengenai informasi yang beredar bahwa untuk pemeriksaan swab di RS USU dipungut biaya ia menegaskan bahwa itu tidak benar.
"Banyak berita yang beredar bahwa swab test di sini harus bayar, saya tegaskan itu tidak benar," ungkapnya.
Hingga pagi tadi, rapid test massal masih dilakukan di pelataran parkir timur Rumah Sakit USU. Hari ini merupakan hari terakhir rapid test massal dilakukan.
Ketika disinggung apakah akan ada perpanjangan pemberlakuan rapid test massal, Syah Mirsya mengatakan masih mempertimbangkan ketersediaan peralatan dan juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kota.
"Kalau ketersediaan kit mencukupi kita akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk mendapatkan rekomendasi di daerah mana yang membutuhkan rapid test, kita akan datang dan fasilitasi di sana, rencana nya begitu, itupun kalau peralatan mencukupi," tuturnya.
Syah Mirsya mengatakan bahwa dirinya berharap seluruh masyarakat tetap melaksanakan penerapan protokol kesehatan di manapun berada.
"Menerapkan protokol kesehatan itu tetap harus dilakukan dan jangan keluar rumah jika urusan tidak terlalu penting," katanya.
Menurutnya, pencegahan covid-19 harus dilakukan dari hulu karena kalau diobati biaya yang dibutuhkan akan sangat besar.
"Menurut saya yang paling efektif saat ini bukan rapid test, tapi swab test. Kita harus melakukan swab test massal jadi tahu siapa yang carrier virus dan diisolasi. Kalau terus diusahakan melengkapi peralatan pengobatan tentu tidak efektif," pungkasnya.
Medan Sumbang 27 Kasus Covid-19 di Sumut, Bertambah 45 Pasien Positif
Jumlah pasien positif terjangkit Corona virus disease 2019 (Covid-19) di wilayah Sumatera Utara kembali melonjak drastis dalam kurun waktu 24 jam.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan menginformasikan ada tambahan sebanyak 45 pasien positif baru pada Kamis (11/6/2020).
"Jumlah total pasien positif metode PCR sebanyak 680 orang. Penderita covid-19 positif kembali melonjak, bertambah 45 kasus. PDP 142 orang, pasien covid aktif 419 orang," ujarnya, Kamis sore.
Whiko memaparkan, dari 45 kasus covid-19 baru yang bertambah dalam sehari di Sumut, Kota Medan masih menjadi penyumbang terbanyak pasien positif.
Tercatat per hari Kamis ada tambahan sebanyak 27 pasien baru yang dinyatakan terkonfirmasi positif di kota Medan.
"Medan tambah 27 orang positif (hari ini), Deliserdang 4 positif, Tebingtinggi 2, Padanglawas Utara 2, dan daerah lainnya," kata Whiko.
Lebih lanjut Whiko menambahkan untuk angka korban jiwa meninggal juga bertambah. Tercacat ada penambahan 3 korban meninggal dari sebelumnya 54 orang.
"ODP 413 Orang, Meninggal 57 Orang, dan Pasien Sembuh juga bertambah menjadi 204 Orang," imbuhnya.
• VONIS DZULMI ELDIN- Terbukti Bersalah, Wali Kota Medan Nonaktif Dzulmi Eldin Divonis 6 Tahun Penjara
• Gubernur Sumut Kunjungi Pasien Tumor 30 Kg, Ternyata Edy Rahmayadi yang Bantu Hingga Dioperasi
Update 979 Kasus Positif Se-Indonesia
Sementara itu, penularan kasus virus corona yang masih terjadi di masyarakat menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia semakin bertambah hingga hari ini, Kamis (11/6/2020).
Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB, terdapat 979 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Hal ini menyebabkan secara akumulatif ada 35.295 kasus Covid-19 di Indonesia.
Jumlah itu dihitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Pembaruan data kasus Covid-19 ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers pada Kamis sore.
"Kita mendapatkan data konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 979. Sehingga total akumulasi positif sebanyak 35.295," ujar Yurianto.
Data yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 507 pasien Covid-19 yang sudah dianggap sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Dengan demikian, ada 12.636 pasien Covid-19 yang sudah sembuh, setelah sebelumnya mereka dinyatakan positif virus corona.
Namun, ada kabar duka dengan diumumkannya ada penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada 41 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 10 - 11 Juni 2020.
Sehingga, total ada 2.000 pasien Covid-19 yang meninggal di Indonesia.
Korban Meninggal di Sumut Tertinggi Ke-8
Angka korban meninggal akibat terjangkit corona virus disease 2019 (covid-19) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih menunjukkan tren peningkatan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Kamis (11/6/2020) siang, angka kematian akibat covid-19 di Sumut merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Dari 34 Provinsi yang ada saat ini, Sumatera Utara menduduki peringkat 8 besar nasional dengan jumlah korban jiwa meninggal akibat covid sebanyak 54 orang.
Dari data Kemenkes RI, hingga Kamis (11/6/2020) siang, tercatat angka kematian tertinggi akibat covid-19 tingkat nasional secara kumulatif masih ditempati Provinsi DKI Jakarta dengan 535 korban jiwa.
Posisi kedua ditempati Jawa Timur (Jatim) dengan 530 korban meninggal.
Kemudian Jawa Barat (Jabar) di peringkat ketiga dengan jumlah korban meninggal 161 orang.
Sementara itu, Peringkat keempat ditempati Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan korban meninggal 108 jiwa.
Peringkat kelima diduduki Jawa Tengah (Jateng) dengan 103 korban meninggal.
Kemudian, Peringkat keenam diduduki Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan 98 korban meninggal. Posisi ketujuh ditempati provinsi Banten dengan jumlah korban meninggal 73 orang.
Sedangkan peringkat kedelapan ditempati Sumut dengan 54 korban jiwa meninggal.
(cr14/can/tri bun-medan.com)