6 Fakta Unik Kisah Mbah Arjo yang Meninggal Dunia di Usia 193 Tahun, Ungkap Rahasia Umur Panjangnya
Mbah Arjo Suwito, asal Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar semasa hidup 193 tahun
Mereka bertemu pada suatu malam dan Mbah Arjo disuruh menemani ritual di lereng Gunung Kelud itu.
"Kalau ritual, saya hanya duduk di sampingnya sampai terdengar ayam berkokok."
"Namun, antara Pak Karno dan Pak Supriadi, seingat saya, tak pernah melakukan ritual bersama-sama di sini."
"Saat itu, saya lupa sedang terjadi peristiwa apa di Indonesia. Namun, sepertinya sebelum kemerdekaan," kata dia.
Menurut Mbah Arjo, saat Bung Karno sering ritual di tempatnya dulu, kondisinya masih hutan belantara.
Bahkan masih banyak binatang buas.
Tempat duduk yang dipakai ritual Bung Karno itu kini berada di dalam gubuknya.
4. Sosok Mbah Arjo di mata warga usai menemukan candi
Seperti diketahui, tempat tinggal Mbah Arjo lebih dikenal dengan Candi Wringin Branjang.
Candi ini diperkirakan meruapkan peninggalan Kerajaan Majapahit.
Bangunan candi tersebut mirip dengan Candi Penataran itu disebut-disebut ditemukan pertama kali oleh Mbah Arjo pada 1990.
Atas penemuan candi itu, mbah Arjo dijadikan juru kunci dan dapat bayaran.

Candi Wringin Branjang (situsbudaya.id)
Saat itu, Mbah Arjo yang baru sebulan menghuni lokasi itu menemukan bangunan yang terpendam tanah pegunungan.
Berdasar cerita yang beredar di kalangan masyarakat, usai menemukan candi tersebut, hampir selalu ada tamu yang datang di hari-hari tertentu.
Lebih-lebih, setiap malam 1 Suro, menurut Widono, Mbah Arjo selalu kebanjiran tamu.