Pria Indekos di Medan Bunuh Diri
Seorang Pria di Medan Bunuh Diri, Istri: Suami Mengeluh Kelaparan dan Tidak Punya Uang Untuk Makan
Awalnya, Sri menyebutkan dirinya terakhir kali berjumpa dengan suaminya saat salat zuhur sekitar pukul 12.00 WIB.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
Jon tolong dobrak lah john enggak enak perasaan ku. Rupanya benar setelah didobrak suami saya sudah ada di kamar mandi tergantung. Baru kami langsung turunkan," ungkapnya sambil menitihkan air mata.
Ia membeberkan dirinya dengan suaminya memiliki masalah ekonomi terkait untuk makan sehari-hari. Bahkan uang kost-kostan bulan ini tak juga dibayarkan.
"Karena kemarin ada masalah lapar karena keuangan, karena kami enggak dapat beras. Mau bayar uang kos ini juga enggak ada, sudah sebulan ini belum bayar," ungkapnya.
Sri menjelaskan suaminy berniat bekerja merantau ke Batam, namun di tengah masa pendemi ini membuatnya tak bisa pergi karena tidak memiliki kartu keterangan sehat.
"Suami saya berniat ke Batam. Tapi katanya harus ngurus surat bebas Covid19 itu harganya 500 ribu, kami enggak punya uang untuk bayar itu," katanya.
• Kasus Pencurian Sarang Walet di Tanjungbalai, Junkis Sebut Dua Nama Temannya
• Swab Gratis 5 Hari Berturut-turut, BTKLPP Temukan 22 Orang Positif dan Disarankan Isolasi Mandiri
Bahkan, ketika pulang, Sri sudah membelikan tahu goreng untuk dimakan bersama suaminya hingga malam.
"Saya juga tadi beli tahu mau berbagi sama abang, biasanya kami makan tahu dari siang sampai makan malam. Tadi pagi kami hanya makan roti," cetusnya.
Info yang berhasil dihimpun Tribun di lapangan, korban bernama Muhammad Anwar (40) warga Medan Labuhan.
Saat ini, pukul 17.10 WIB, personil polisi dari Polsek Medan Baru dan Tim Inafis Polrestabes Medan sedang mengindentifikasi mayat.
Hingga pukul 17.28 mayat akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara oleh polisi menggunakan ambulans.
Seorang tetangga kost korban, bernama Nisa, korban tewas bunuh diri dengan menggunakan sarung yang digantung.
"Tadi kami pas lihat, gantung dirinya pakai sarung di kamar mandi bang," cetusnya.
Ia menyebutkan pertama kali mendengar kabar meninggalnya sekitar pukul 16.00 WIB kurang.
"Tadi jam empat kurang tau kabarnya bang ada yang meninggal, seharian saya belum ada lihat keluar," cetusnya.
Kontak bantuan