News Video
PASAR Rabu Desa Kolam Kembali Dibuka, Setelah Desas-desus 2 Warga Positif Covid-19 Tak Terbukti
Pasar Rabu Desa Kolam dibuka kembali setelah sempat ditutup akibat adanya desas-desus dua warga dinyatakan positif Covid-19.
PASAR Rabu Desa Kolam Kembali Dibuka, Setelah Desas-desus 2 Warga Positif Covid-19 Tak Terbukti
TRI BUN-MEDAN.com. MEDAN - Pasar Rabu Desa Kolam dibuka kembali setelah sempat ditutup akibat adanya desas-desus dua warga dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini membuat pihak desa harus menutup pasar tersebut untuk sementara waktu.
Namun, setelah melakukan tes swab ulang dan dinyatakan negatif oleh Dinas Kesehatan Sumatra Utara dan Rumah Sakit Martha Friska, Desa Kolam membuka Pasar Rabu kembali untuk umum pada hari Rabu (17/6/2020).
Kepala Desa Kolam, Jupri Purwanto mengungkapkan bahwa pembukaan kembali pasar Rabu ini sempat menimbulkan dilema antara bergulirnya perekonomian dan pencegahan penyebaran Covid-19.
"Sulit memang ya, ini dilema juga karena ini berkenaan dengan bergulirnya ekonomi," kata Jupri, Rabu.
"Kalau kita tutup sementara masyarakat khususnya pedagang inikan mereka butuh untuk menyambung hidup, proporsi mereka juga memang itu, agak sulit lah," sambungnya.
Jupri menuturkan bahwa dalam pembukaan kembali Pasar Rabu, ia mengimbau agar pedagang dan pembeli tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kalau ini dibuka kita tetap sarankan agar patuhi protokol kesehatan agar mereka dapat mematuhi hal ini. Karena sejauh ini kita lihat di Mal juga sudah buka tapi mereka juga memang sudah persiapkan protokolnya," tuturnya.
Pembukaan kembali Pasar Rabu ini disambut bahagia oleh beberapa pedagang, di antaranya ada Reni, penerima jasa jahit sepatu yang sehari-harinya menggantungkan hidup di pasar yang buka tiap hari Rabu ini.
"Dibukanya Pekan Rabu ini senang gitu kita bisa berjualan kembali, bisa mencari nafkah kembali untuk keluarga. Dengan dibukanya ini kembali, banyaklah rezeki kita untuk kedepannya," ungkap Rani.
Rani menuturkan bahwa selama Pasar Rabu ditutup selama beberapa pekan, ia tidak dapat berjualan dan hanya mengandalkan tabungan yang ia miliki.
"Ya kita tidak berjualan lah, di rumah saja. Tabungan yang sedikit-sedikit itu dipakai untuk keluarga. Tabungan yang ada lah dipakai," tuturnya.
Senada dengan Rani, Jamal selaku penjual buku dan alat tulis menuturkan rasa bersyukurnya Pasar Rabu dapat dibuka kembali.
"Alhamdulillah, senanglah karena tempo hari kan sempat ditutup, harapan kita maunya ada perkembanganlah, tidak seperti sebelumnya. Mudah-mudahan corona segera berakhir. Selama ini ditutup ya kita istirahat di rumah. Karena yang namanya ditutup itu kan tidak mungkin kita jualan. Karena kalau Rabu kan pekannya hanya disini saja," ungkap Jamal.